LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
VII. DATA
PENGAMATAN
No |
Perlakuan |
Fungsi Alat dan Bahan |
Tujuan |
Hasil Pengamatan |
1 |
Ditimbang 55 gram padatan Kalium
dikromat. |
Alat
: 1. Gelas kimia
berfungsi sebagai wadah untuk menampung larutan yang digunakan pada percobaan 2. Neraca
berfungsi untuk menimbang massa dari bahan kimia yang akan digunakan pada
percobaan ini 3. Hotplate dan batang
pengaduk magnet. Hotplate berfungsi sebagai pemanas dan batang pengaduk
magnet mempercepat proses pengadukan agar larutan dapat homogen sempurna 4. Termometer berfungsi untuk mengukur suhu larutan 5. Labu alas
bulat berfungsi untuk menampung larutan yang akan direaksikan dengan reagen
Jones dan diekstrak dengan destilasi uap 6. Alat destilasi
uap berfungsi untuk mengekstrak larutan untuk mendapatkan sikloheksanon murni 7. Corong pisah
berfungsi untuk memisahkan 2 lapisan atau fase pada larutan 8. Corong kaca
berfungsi untuk mengalirkan air dan sikhloheksanol pada labu alas bulat
dengan tepat dan hati-hati 9. Pipet tetes berfungsi untuk meneteskan sikloheksanon Bahan : 1. Padatan Kalium
dikromat berfungsi sebagai bahan
reagen Jones 2. H2SO4
berfungsi sebagai pemberi sifat asam 3. Air berufngsi
sebagai pelarut 4. Plastic wrap berfungsi untuk menutup reagen
Jones dalam proses pendiniginan 5. Sikloheksanol berfungsi sebagai alkohol bahan utama 6. Kompres es berfungsi sebagai pendingun larutan untuk
menjaga suhunya tidak meningkat diatas 600C 7. Asam oksalat
berfungsi sebagai penetral kelebihan
dikromat pada campuran 8. NaCl berfungsi
sebagai menjenuhkan distilat yang diperoleh 9. Magnesium sulfat
anhidrat berfungsi sebagai pengikat air pada sikloheksanon |
Untuk mendapatkan berat bobot pada
kalium dikromat |
Padatan Kalium dikromat berwarna
orange dengan mw = 294.2 g/mol; 0.187 mol (ekivalen ~1 M) |
2 |
Disiapkan 200 ml air dalam gelas
kimia, diletakkan di atas hotplate dan sambil diaduk dengan batang pengaduk
magnet. |
Sebagai pelarut Kalium dikromat |
Berwarna bening |
|
3 |
Dimasukkan padatan Kalium dikromat
dalam air tersebut hingga larut sempurna dan diukur suhunya dengan termometer |
Untuk melarutkan kalium dikromat |
Larutan berwarna orange dan Kalium
dikromat larut sempurna |
|
4 |
Ditambahkan 80 ml H2SO4
secara perlahan. Amati perubahan warna dan suhu pada sampel |
Sebagai pemberi sifat asam dikarenakan
sesuai dengan sifat alkohol yang akan lebih mudah mengalami oksidasi ketika
dalam suasana asam dan sebagai katalis untuk mempercepat laju reaksi dimana K2Cr2O7
sebagai oksidator dapat bereaksi dengan baik yang ditandai dengan naiknya
suhu larutan |
Larutan berwarna orange pekat kemudian
menjadi merah dan dihasilkan panas yang ditandai dengan adanya uap, suhu pada
termometer = 900C Larutan
berwarna bening dengan d = 1.84 g/ml ; mw = 98.1 g/mol ; 1.5 mol (ekivalen
~8M) |
|
5 |
Setelah larut sempurna, dihentikan
pengadukan. Ditutup sampel dan dibiarkan mendingin hingga suhu sekitar 500C.
Inilah Asam kromat atau reagen Jones |
Dilakukan pendinginan pada sampel
tersebut agar tidak terjadi reaksi eksoterm berlebih dan perubahan warna pada
larutan dapat terlihat jelas |
Larutan berwarna merah dengan uap air
pada bagian atas dinding gelas kimia.
Suhu yang dikondisikan = 500C |
|
6 |
Disiapkan sikloheksanol 50 gram,
dimasukkan pada labu alas bulat melalui corong kaca dengan hati-hati |
Untuk membuat larutan
sikloheksanol pada labu alas bulat sebagai bahan utama |
Larutan berwarna bening dan tampak
kental dengan mw = 100.2 g/mol; 0.499 mol (ekivalen ~2.5 M) |
|
7 |
Ditambahkan 100 ml sikloheksanol
melalui corong kaca dan dilakukan pengadukan |
Sebagai bahan baku dalam pembuatan sikloheksanon. |
Alkohol tidak larut dalam air dan
ketika diaduk terbentuk emulsi seperti susu. |
|
8 |
Dimasukkan reagen Jones pada corong
kaca di atas labu alas bulat. Buka salah satu tutup pada labu alas bulat
untuk mengeluarkan uap dan menyetarakan tekanan |
Untuk membuat larutan sikloheksanon melalui
reaksi oksidasi reagen Jones pada larutan sikloheksanol |
Larutan berwarna orange dan dihasilkan
uap. |
|
9 |
Dibuka sedikit klem pada corong kaca
sehingga reagen Jones menetes secara perlahan ke dalam campuran air dan
sikloheksanol pada labu alas bulat. Diamati warna larutan dan suhu |
Untuk mereaksikan reagen Jones dengan
sikloheksanol agar dapat terjadi reaksi oksidasi yang menghasilkan
sikloheksanon |
Larutan air dan sikloheksanol berubah
warna menjadi kuning dan setelah beberapa menit campuran reaksi berubah
menjadi cokelat kotor kemudian menjadi lebih pekat, suhu tidak meningkat
secara cepat pada suhu 180C. |
|
10 |
Direaksikan larutan dengan reagen
Jones dan diatur suhu campuran pada 60-650C. Dapat digunakan
kompres es untuk memastikan suhu tetap stabil pada suhu 600C |
Pengendalian suhu untuk mencegah
terjadinya reaksi eksoterm yang melepaskan panas berlebihan |
Larutan berwarna cokelat pekat dan
suhu meningkat menjadi 540C, setelah diberi kompres es suhu
menjadi stabil pada 600C dan larutan mulai berubah menjadi lebih
gelap yaitu biru tua. |
|
11 |
Setelah selesai penambahan reagen
Jones, ditambahkan lebih kurang 10 gram asam oksalat untuk menetralkan
kelebihan dikromat dalam campuran. |
Untuk mendapatkan hasil reaksi atau
sikloheksanon yang murni |
Warna larutan biru tua dan asam
oksalat larut sempurna. |
|
12 |
Sebelum larutan sampel dingin, diatur
alat destilasi uap dalam labu yang sama. Didihkan larutan dan dilakukan
proses destilasi uap selama 1 jam 30 menit |
Untuk melakukan proses destilasi atau
pemisahan sehingga didapatkan produk atau sikloheksanon murni. |
Saat larutan dingin terbentuk 2
lapisan, lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah berwarna biru tua.
Diperoleh 150 ml distilat dengan terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan atas
adalah sikloheksanon dan lapisan bawah adalah air. |
|
13 |
Dituangkan 150 ml distilat yang
diperoleh ke dalam gelas kimia lain |
Untuk memperoleh distilat yang
mengandung sikloheksanon |
Distilat berwarna putih susu. |
|
14 |
Selanjutnya dilakukan kembali proses
destilasi, hingga diperoleh 50 ml distilat. Diamati distilat yang diperoleh
dan dihentikan proses destilasi uap. |
Untuk memperoleh distilat yang
mengandung sikloheksanon |
Distilat terdiri dari satu lapisan. |
|
15 |
Dituang 150 ml distilat yang diperoleh
ke dalam corong pisah. Dijenuhkan distilat dengan 30 gram garam atau NaCl.
Dikocok sampai larut dan ditambahkan lagi NaCl serta dikocok kembali hingga
larut |
Untuk menjenuhkan lapisan air sehingga
dapat diperoleh semua sikloheksanon yang terbentuk |
Garam larut dalam distilat. |
|
16 |
Setelah distilat dalam corong pisah
jenuh, didiamkan selama 20 menit sehingga terbentuk 2 lapisan atau
terpisah sepenuhnya. |
|
Untuk menjenuhkna larutan sehingga
terbentuk dua lapisan |
Terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan
atas adalah sikloheksanon dan lapisan bawah adalah air |
17 |
Dipisahkan lapisan air dan dikocok
kembali bila terbentuk emulsi |
Untuk memisahkan lapisan air dan sikloheksanon |
Produk membentuk emulsi, air yang
terpisah berwarna keruh serta sikloheksanon yang terpisah berwarna bening. |
|
18 |
Ditambahkan magnesium sulfat anhidrat
pada sikloheksanon dan biarkan selama 10 menit, lalu dikocok |
Untuk mendapatkan sikloheksanon murni |
Hasil akhir diperoleh 42 gram
sikloheksanon dengan warna bening tidak terlalu kental dan tidak berbau
menyengat. Hasil yang diperoleh ini sebagai hasil awal dari 86%
sikloheksanol. |
|
19 |
Untuk memastikan sikloheksanon yang
diperoleh, senyawa keton yaitu larutan natrium bisulfit jenuh ditambahkan
sedikit sikloheksanon yang diperoleh dan diamati larutan |
Untuk mengamati perubahan yang terjadi
pada larutan natrium bisulfit ketika direaksikan dengan sikloheksanon. |
Permukaan larutan natrium bisulfit
jenuh mulai mengkristal |
VIII. PEMBAHASAN
Berdasarkan video yang telah diamati, pembuatan
sikloheksanon dilakukan dengan cara reaksi oksidasi sikloheksanon sebagai
alkohol bahan utama melalui oksidator kuat yaitu reagen Jones yang terdiri dari
asam dikromat. Dalam video dapat kita amati, sebelum melakukan pembuatan
sikloheksanon terlebih dahulu dibuat reagen Jones dengan memanfaatkan padatan
Kalium dikromat yang dilarutkan dalam asam sulfat. Dalam pembuatannya, terjadi
reaksi eksoterm yang ditandai dengan adanya uap dan peningkatan suhu secara
drastis yang dihasilkan pada penambahan asam sulfat. Adapun peningkatan suhu
secara drastis (suhu penambahan asam sulfat 900C) dikendalikan
dengan memberikan kompres es agar tetap stabil pada suhu sekitar 500C
dengan tujuan supaya tidak terjadi reaksi eksoterm berlebih yang dapat
menyebabkan ledakan. Setelah selesai proses pembuatan reagen, reagen Jones yang
dihasilkan berwarna merah.
Untuk membuat sikloheksanon, digunakan sikloheksanol
sebagai alkohol bahan utama yang akan mengalami reaksi oksidasi oleh reagen
Jones. Pada proses reaksi ini, terjadi reaksi insitu (reaksi yang terjadi pada
senyawa dalam labu alas bulat itu sendiri) antara larutan sikloheksanol dan
reagen Jones yang ditambahkan setetes demi setetes. Dalam proses ini, akan
terbentuk ester dikromat yang mana reagen Jones mengalami protonasi (masuknya H+
pada rantai) selanjutnya membentuk menjadi sikloheksanon. Ketika dilakukan
penambahan reagen Jones pada larutan sikloheksanon, terjadi perubahan warna
pada larutan sikloheksanon. Mulanya berwarna putih susu, setelah ditambahkan
menjadi kuning, lalu setelah beberapa menit menjadi cokelat kotor, kemudian
menjadi lebih pekat dan pada akhirnya menjadi biru tua. Pada proses reaksi ini,
terjadi peningkatan suhu yang artinya merupakan reaksi eksoterm sebab adanya
kandungan asam sulfat. Dengan demikian, dilakukan pengendalian suhu agar tetap
stabil pada suhu 600C.
Setelah semua reagen Jones direaksikan, dilakukan
proses destilasi uap untuk memisahkan fasa organik dan fasa organik pada
larutan sehingga diperoleh sikloheksanon murni. Pada proses destilasi uap,
mulanya diperoleh distilat sebanyak 150 ml berwarna putih susu kemudian menjadi
bening kembali setelah didiamkan dengan terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan
atas adalah sikloheksanon dan lapisan bawah adalah air. Selanjutnya dilakukan
destilasi uap kembali hingg diperoleh 50 ml distilat dengan satu lapisan.
Sehingga total distilat yang diperoleh adalah 200 ml. Selanjutnya, dilakukan
penamabahan NaCl yang bertujuan untuk menjenuhkan distilat sehingga membuat
kondisi ekstrim antara fasa organik dan fasa anorganik, akibatnya kedua fasa
tersebut dapat dipisahkan dan diperoleh sikloheksanon murni. kemudian,
dilakukan pemisahan dengan corong pisah sehingga air dan sikloheksanon dapat
terpisahkan. Dalam pemisahannya pada video, air masih mengandung sedikit
sikloheksanon yang ditandai dengan berwarna keruh. Untuk mengatasinya dapat
dilakukan proses ekstraksi organik. Sedangkan sikloheksanon yang diperoleh
berwarna bening dan dilakukan penambahan magnesium sulfat yang bertujuan untuk
mengikat air pada sikloheksanon. Hasil akhir yang diperoleh yaitu berat
sikloheksanon yang didapatkan sebanyak 42 gram dengan warna bening tidak
terlalu kental dan tidak berbau menyengat. Hasil yang diperoleh ini sebagai
hasil awal dari 86% sikloheksanol. Pada video, juga dilakukan pengujian untuk
memastikan sikloheksanon yang diperoleh dengan meneteskannya pada larutan
natrium bisulfit. Hasilnya permukaan larutan natrium bisulfit menjadi jenuh dan
mengkristal.
IX. PERTANYAAN
1. Mengapa pada distilat terbentuk dua
lapisan? Jelaskan lapisan apa saja yang terbentuk!
2. Mengapa pada percobaan ini lebih memilih
proses destilasi uap daripada pemisahan organik?
3. Mengapa lapisan air yang dipisahkan
berwarna keruh? Bagaimana cara memperoleh sedikit kandungan sikloheksanon pada
lapisan air?
X. KESIMPULAN
1. Pembutaan sikloheksanon dibuat dengan
mereaksikan sikloheksanol dengan reagen Jones yang mengandung asam dikromat dan
diperoleh sebagai distilat dari proses destilas uap untuk mengekstrak senyawa
sikloheksanon murni.
2. Reagen Jones dibuat dengan mereaksikan
larutan Kalium dikromat dengan asam sulfa sehingga terbentuk larutan asam
dikromat yang disebut sebagai reagen Jones.
XI. DAFTAR
PUSTAKA
Dharmawan, I.B.N.Y.2015. Identifikasi
Reaksi Oksidasi Sikloheksanol dan Senyawa Hasil Reaksinya.https://www.researchgate.net/publication/341041793_IDENTIFICATION_OF_CYCLOHEXANOL_OXIDATION_REACTIONS_AND_THEIR_REACTION_RESULTS
(diakses pada 22 April 2021).
Suryani, dkk. 2020. Kimia Dasar Pertanian.Riau : UIR Press. https://www.google.co.id/books/edition/KIMIA_DASAR_PERTANIAN/aU72DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
(diakses pada 22 April 2021).
Tojo, dan Fernandez. 2006. Oxidation of Alcohols to Aldehydes and Ketone. Berlin : Springer Berlin. https://www.organic-chemistry.org/chemicals/oxidations/jones-reagent.shtm (diakses pada 22 April 2021).
Baiklah perkenalkan nama saya Adith Andrizal dengan NIM A1C119065 akan mencoba menjawab pertanyaan no. 1. Terbentuknya 2 lapisan karena pada saat larutan didiamkan selama 20menit setelah destilat terjadi ke ekstriman pada larutan sehingga larutan terbentuk 2 lapisan yang dimana lapisan atas adalah sikloheksanon dan lapisan bawah adalah air.
BalasHapusBaiklah perkenalkan saya
BalasHapusNama: Erina Shafura
Nim: A1C119068
Izin menjawab pertanyaan no 3
Hal ini disebabkan karena air masih mengandung sedikit sikloheksanon sehingga air menjadi keruh. Sehingga dalam hal ini harus dilakukan proses ekstraksi organik. Supaya air tidak mengandung sikloheksanon lagi yang dapat dilihat air tidak keruh. Berdasarkan Video literatur ini Adapun cara Untuk memperoleh air yang mengandung sedikit sikloheksanon yaitu dengan cara
dilakukan pemisahan dengan menggunakan corong pisah sehingga air dan sikloheksanon dapat terpisahkan. Dimana hasilnya air yang masih keruh ini menandakan masih terdapat sedikit sikloheksanon.
Baiklah perkenalkan nama saya Soni Fitri Br Nababan (A1C119097) ingin menjawab pertanyaan Suci Rohana no 2 jadi pada proses destilasi ini untuk untuk mengoptimalkan proses pemurnian dari uap air dengan pengekstraksi pemisahan, sehingga semakin banyak sikloheksanon yang terekstrak. Untuk mendistilat menjadi dipisahkan dan diperoleh sikloheksanon murni. Tidak digunakan pemisahan organik itu karena pada percobaan ini diperlukan suatu hasil sikloheksanon yang hasil murni dari pemisahan senyawa organiknya bukan memisahkan larutan satu dengan larutan lainnya.
BalasHapus