Langsung ke konten utama

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : KROMATOGRAFI KOLOM

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

"KROMATOGRAGI KOLOM"


SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN
A1C119050
REGULER B

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

PRODI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021

VII.  DATA PENGAMATAN

NO

Perlakuan

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil Pengamatan

1

Dibuat bulatan kecil kapas dan dimasukkan pada kolom. Padatkan dengan menekannya menggunakan batang kolom sampai mendekati keran. Jangan gunakan kapas yang terlalu besar dan ketat dalam memapatkannya karena akan mempengaruhi aliran menjadi lebih lambat. Kemudian, dipasang kolom pada statif.

Alat :

1. Kolom kromatografi berfungsi untuk melakukan proses pemisahan dengan kromatografi kolom

2. Cincin penjepit berfungsi sebagai penjepit pompa udara pada kolom untuk mempercepat proses elusi

3. Pompa udara berfungsi untuk mempercepat proses elusi

4. Tabung reaksi berfungsi untuk menampung hasil elusi

5. Rak tabung reaksi berfungsi sebagai penyangga tabung reaksi yang berisi hasil elusi

6. Batang kolom berfungsi untuk memadatkan kapas pada leher kolom

7. Pipa karet berfungsi untuk mengetuk perlahan kolom agar senyawa di dalamnya padat dan merata

8. Pipet kaca berfungsi untuk mengalirkan pelarut dan sampel secara perlahan dan tepat

9. Corong berfungsi untuk mengalirkan pasir dan silika gel ke dalam kolom secara hati-hati dan perlahan

10. Gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk melarutkan silika gel dan melarutkan sampel

11. Pengaduk berfungsi untuk mengaduk silika dan heksana dalam pembuatan bubur silika

12. Statif berfungsi sebagai penyangga untuk memastikan kolom tetap tegak lurus dan vertikal

Bahan :  

1. Pasir berfungsi sebagai pembatas antara silika gel dengan sampel agar tidak bercampur

2. Silika gel berfungsi sebagai fasa diam dan absorben

3. Kapas  berfungsi untuk menahan silika gel/absorben agar tidak keluar dari kolom

4. Sampel yang mengandung klorofil dan beta-karotin berfungsi sebagai senyawa yang akan dipisahkan

5. Heksana berfungsi sebagai pelarut nonpolar

6. Heksana : EtAc dengan perbandingan 1:1 berfungsi sebagai pelarut polar

7. Aseton berfungsi sebagai pembilas dalam pembersihan kolom

 

Untuk menahan silika gel atau absorben agar tidak keluar dari kolom. Meletakkan kolom  pada statif agar kolom tetap tegak lurus dan hasil kromatografi yang diperoleh tepat dan sesuai.

Kolom kromatografi  dengan kapas pada leher keran dan berada dalam posisi tegak lurus siap digunakan.

2

Dimasukkan pasir pada kolom menggunakan corong dan ratakan.

Untuk membatasi antara fasa diam dan fasa gerak atau sampel agar tidak bercampur.

Pasir setinggi 1 cm dan berada di atas kapas.

3

Diambil 2 sendok silika gel dan masukkan pada gelas kimia. Dilarutkan dengan menggunakan heksana secara perlahan dan aduk hingga rata. Pastikan tidak ada gelembung dan menjadi bubur homogen.

Untuk membuat bubur silika gel yang berfungsi sebagai fasa diam dan adsorben.

Silika gel yang digunakan berbentuk bubur dan tidak terdapat gelembung udara.

4

Ditambahkan 5 ml heksana ke dalam kolom.

Sebagai pelarut nonpolar.

Pelarut heksana sebanyak 5 ml berwarna bening.

5

Dibuka keran untuk memeriksa aliran cairan bekerja dengan baik.

Untuk mengecek aliran cairan pada kolom kromatografi bekerja dengan baik.

Pelarut heksana dapat mengalir dengan baik secara perlahan.

6

Dimasukkan bubur silika gel ke dalam kolom secara perlahan agar tidak terbentuk gelembung udara.

Sebagai fasa diam dan absorben (zat yang melakukan penyerapan).

Tidak terbentuk gelembung udara pada bubur silika gel.

7

Dibuka kembali keran, bilas silika gel yang tersisa pada gelas kimia dengan heksana dan masukkan pada kolom. Dibilas dinding kolom dengan heksana.

Untuk mengeluarkan pelarut heksana berlebih dan memastikan semua bubur silika gel berada dalam kolom.

Pelarut heksana yang mengalir keluar ditampung dalam gelas kimia dan semua bubur silika gel sudah berada dalam kolom dan siap digunakan.

8

Gunakan pipa karet untuk mengetuk kolom secara perlahan agar silika gel mengendap secara merata.

Untuk memastikan bubur silika gel pada kolom mengendap secara merata.

Bubur silika gel pada kolom mengendap secara merata.

9

Hubungkan pompa udara dengan kolom, dengan cara memasukkannya pada mulut kolom dan dikencangkan dengan cincin penjepit. Perhatikan aliran cairan menjadi lebih cepat. Perhatikan pula miniskus eluen, pastikan agar kolom tidak kering. Pelarut harus berada di atas silika gel. Ketika miniskus hampir mencapai silika gel, lepas cincin penjepit dan tahan menggunakan tangan untuk mengontrol aliran cairan.

Untuk mempercepat proses elusi atau aliran keluar cairan dalam kolom. Kolom tidak boleh kering karena bubur silika gel akan menjadi kering sehingga proses pemisahan akan terhambat dan hasilnya tidak sesuai.

Ketika dipasangkan pompa udara pada kolom, aliran keluar cairan dari dalam kolom lebih cepat. Eluen terus ditambahkan ke dalam kolom saat telah mendekati meniskus untuk memastikannya tidak kering.

10

Bilas bagian dalam kolom dengan heksana. Pasang kembali pompa udara, pastikan tidak ada gelembung udara.

Untuk memastikan bubur silika gel yang berada pada dinding kolom mengendap bersama lapisan bubur silika gel pada kolom.

Tidak terdapat lagi bubur silika gel pada dinding kolom dan pelarut heksana berada di atas bubur silika gel.

11

Setelah kolom dipastikan tidak ada gelembung udara, dimasukkan sedikit pasir sehingga silika gel tidak terganggu ketika dilakukan kromatografi kolom. Dibilas pasir pada dinding kolom dengan heksana.

Untuk membatasi antara fasa diam dan fasa gerak atau sampel agar tidak bercampur.

Pasir berada di atas bubur silika gel.

12

Dimasukkan sampel yang telah dilarutkan dengan metil klorida ke dalam kolom secara merata melalui dinding kolom.

Untuk melakukan pemisahan pada sampel.

Sampel berwarna kuning dan berada di atas pasir dan heksana, kemudia secara perlahan bergerak ke bawah.

13

Dibuka keran agar sampel mengalir menuju silika gel dan tambahkan heksana. Perhatikan meniskus, jangan biarkan kolom menjadi kering dengan menambahkan eluen secara hati-hati dan perlahan dengan gerakan melingkar. Eluen/pelarut harus selalu berada diatas silika gel.

Untuk melakukan pemisahan pada sampel yang berwarna kuning, yaitu beta-karotin.

Sampel beta-karotin secara perlahan bergerak ke bawah atau mengalami pemisahan.

14

Dipasangkan kembali pompa udara. Perhatikan cairan yang berwarna kuning bergerak cepat ke bawah karena bersifat sangat nonpolar.

Untuk mempercepat proses elusi.

Cairan sampel yang berwarna kuning bergerak cepat ke bawah karena bersifat sangat nonpolar.

15

Diganti tabung reaksi yang menampung cairan dengan tabung reaksi lain apabila sudah terisi penuh. Pegang leher kolom, bila terasa panas maka komponen pertama telah keluar/terelusi.

Untuk menampung cairan yang terelusi atau telah mengalami pemisahan. Pemegangan leher kolom untuk mengetahui pemisahan senyawa pertama yang sedang terjadi.

Tabung reaksi pertama berwarna bening adalah heksana dan tabung reaksi kedua yang berwarna kuning adalah beta-karotin.

16

Setelah komponen pertama terelusi sempurna dari kolom, ganti pelarut dengan menggunakan heksana : EtAc dengan perbandingan 1:1.

Sebagai pelarut atau eluen senyawa klorofil.

pelarut heksana : EtAc dengan perbandingan 1:1 berwarna bening.

17

Tambahkan kembali pelarut, dipasangkan kembali pompa udara dan tampung cairan yang terelusi. Perhatikan miniskus, jangan biarkan kolom kering.

Untuk melakukan pemisahan pada senyawa klorofil.

Cairan sampel berwarna hijau.

18

Ketika cairan berwarna hijau mencapai keran, ganti tabung reaksi. Diganti kembali tabung reaksi setelah cairan hijau telah tertampung semua.

Untuk menampung cairan yang terelusi.

Senyawa klorofil berwarna hijau.

19

Verifkasi hasil identifikasi dengan menggunakan kromatografi lapis tipis.

Untuk memastikan hasil pemisahan kromatogradi kolom.

Terjadi pemisahan yang dapat dilihat di bawah lampu UV.

20

Setelah selesai memperoleh seluruh senyawa, lepas kembali pompa udara, keluarkan semua pelarut dan keringkan kolom. Buang silika gel pada wadah limbah silika dengan menggunakan pipa karet untuk mengetuk kolom agar dapat keluar sempurna. Jika sulit, maka bilas dengan sedikit aseton.

Untuk mengakhiri proses kromatografi kolom dan menyimpan peralatan sesuai dengan tempatnya.

Proses kromatografi kolom telah selesai.

 

VIII. PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada video percobaan, dapat diketahui pemisahan dengan metode kromatografi kolom dapat dilakukan untuk memisahkan senyawa dalam suatu campuran komponen. Dalam video, senyawa yang akan dipisahkan adalah senyawa klorofil dan beta-karotin yang merupakan senyawa organik. Klorofil memiliki warna hijau, sedangkan beta-karotin berwarna kuning. Pemisahan dengan metode ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan pelarut yang sesuai.

Dalam video, sebelum melakukan pemisahan dengan kromatografi kolom dilakukan preparasi terlebih dahulu. Di mana, kolom dimasukkan gumpalan kapas terlebih dahulu pada leher keran yang berfungsi untuk menahan silik gel atau absorben agar tidak keluar dari kolom. Kolom diletakkan pada statif agar posisi kolom tetepa tegak lurus sehingga hasil kromatografi yang diperoleh tepat dan sesuai. Selanjutnya, dimasukkan pasir pada kolom setinggi 1 cm yang berfungsi untuk membatasi antara fasa diam dan fasa gerak atau sampel agar tidak bercampur. Kemudian, dilakukan pelarutan silika gel sehingga terbentuk bubur silika gel dengan menggunakan dua sendok silika gel yang dilarutkan dengan heksana. Pada pelarutannya, dilakukan pengadukan yang berfungsi untuk memastikan silika terlarut sempurna dan tidak membentuk gelembung udara yang akan mempengaruhi hasil kromatografi kolom.

Setelah bubur silika gel telah selesai, dimasukkan 5 ml heksana dan dibuka keran pada kolom untuk mengecek alirannya bekerja dengan baik. Kemudian, dimasukkan bubur silika gel dalam kolom secara perlahan untuk memastikan tidak terbentuk gelembung udara yang akan mempengaruhi hasil kromatografi kolom nanti. Fungsi bubur silika gel sebagai fasa diam dan absorben (zat yang melakukan penyerapan). Dibilas gelas kimia sebagai wadah pelarutan silika gel tadi dengan heksana dan dimasukkan pada kolom untuk memastikan semua bubur silika gel masuk ke dalam kolom. Pengetukan dengan pipa karet dimaksudkan untuk memastikan bubur silika gel pada kolom mengendap secara merata. Untuk mempercepat proses elusi, dihubungkan kolom dengan pompa udara sehingga aliran cairan menjadi lebih cepat. Di mana dalm pengaliran ini, perlu diperhatikan agar kolom tidak boleh kering dan eluen harus ditambahkan setelah mencapai meniskus, agar kolom tidak kering karena akan mempengaruhi hasil pemisahan dan menghambat proses pemisahan.

Pada pemisahan senyawa beta-karotin, digunakan pelarut heksana. Hasil yang diperoleh senyawa beta-karotin yang terelusi berwarna kuning dan merupakan senyawa pertama keluar atau mengalami pemisahan. Sedangkan pada pemisahan senyawa klorofil digunakan pelarut heksana : EtAc dengan perbandingan 1:1. Hasil yang diperoleh klorofil yang terelusi berwarna hijau dan merupakan senyawa yang terakhir keluar atau mengalami pemisahan. Hasil akhir yang diperoleh yaitu pada tabung reaksi 1 dan 3 cairan yang berwarna bening adalah pelarut atau eluen yang digunakan, pada tabung reaksi 2 cairan yang berwarna kuning adalah beta-karotin dan pada tabung reaksi 4 cairan yang berwarna hijau adalah klorofil. Pada video, masih terdapat cairan yang berwarna kuning, di mana senyawa ini kemungkinan adalah senyawa lain yang tidak termasuk senyawa yang akan diinvestigasi. Untuk memverifikasi hasil yang diperoleh, dipastikan dengan kromatografi lapis tipis yang dapat diketahui di bawah sinar lampu UV.

IX. PERTANYAAN

1. Apa yang menyebabkan sampel (beta-karotin dan klorofil) yang berbeda warna dapat terelusi secara bertahap?

2. Jelaskan dengan singkat dan tepat, faktor yang mempengaruhi keberhasilan percobaan ini.

3. Jelaskan dengan singkat dan tepat, mengapa digunakan pelarut yang berbeda untuk mengelusi kedua senyawa dalam sampel?

X.  KESIMPULAN

1. Column chromatography atau kromatografi kolom merupakan suatu metode pemisahan yang dilakukan berdasarkan perbedaan tingkat penyerapan komponen campuran dengan afinitas yang berbeda pada permukaan fasa diamnya.

2. Faktor yang mempengaruhi keberhasil kromatografi kolom adalah besarnya penyumbat/kapas, kecepatan aliran, pelarut yang digunakan, suhu dan sifat sampel yang digunakan.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Rubiyanto, Dwiarso. 2017. Metode Kromatografi Prinsip Dasar, Praktikum dan Pendekatan Pembelajaran Kromatografi. Yogyakarta : Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=7RInDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false (diakses pada 4 Mei 2021).

Oxtoby, D.W., dkk. 2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid II. Jakarta : Erlangga. https://www.google.co.id/books/edition/_/sfHquVdOGSAC?hl=id&gbpv=1 (diakses pada 5 Mei 2021).

Setyaningrum, Murtiyanti., dan Edy, Cahyono. 2016. Pemisahan Sitronelal Menggunakan Kromatografi Kolom dengan Fasa Diam Siklodekstrin Terasetilasi. Indonesian Journal of Chemical Science. Vol 5. No.2. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs/article/download/9187/6762 (diakses pada 5 Mei 2021).



Komentar

  1. Baiklah, perkenalkan nama saya: Elseria Afriyanti Togatorop, NIM : A1C119071
    akan menjawab pertanyaan no 2
    Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada percobaan kromatografi kolom ini adalah besarnya penyumbat/kapas, kecepatan aliran, pelarut yang digunakan, suhu dan sifat sampel yang digunakan.

    BalasHapus

  2. Baiklah saya Esra Oktapriani Gultom (A1C119059) akan menjawab pertanyaan no 3.
    senyawa dalam sampel yang akan dielusi yaitu kllrofil dan beta karotin.
    Klorofil ini memiliki warna hijau, sedangkan beta-karotin berwarna kuning. Pemisahan dengan metode ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan pelarut yang sesuai agar mendapatkan hasil yang diinginkan

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Putri Mayang Sari A1C119056 akan menjawab pertanyaan no.1 perbedaan keluarnya eluen ini dikarenakan perbedaan kepolaran dari zat pada sampelnya dengan pelarut yang digunakan dimana Pada pemisahan senyawa beta-karotin, digunakan pelarut heksana. Hasil yang diperoleh senyawa beta-karotin yang terelusi berwarna kuning dan merupakan senyawa pertama keluar atau mengalami pemisahan. Sedangkan pada pemisahan senyawa klorofil digunakan pelarut heksana : EtAc dengan perbandingan 1:1. Hasil yang diperoleh klorofil yang terelusi berwarna hijau dan merupakan senyawa yang terakhir keluar atau mengalami pemisahan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "PEMBUATAN SIKLOHEKSANON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Ditimbang 55 gram padatan Kalium dikromat. Alat : 1.   Gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk menampung larutan yang digunakan pada percobaan 2.   Neraca berfungsi untuk menimbang massa dari bahan kimia yang akan digunakan pada percobaan ini 3.   Hotplate dan batang pengaduk magnet. Hotplate berfungsi sebagai pemanas dan batang pengaduk magnet mempercepat proses pengadukan agar larutan dapat homogen sempurna 4.   Termometer   berfungsi untuk mengukur suhu larutan 5.   ...

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B  DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 PERCOBAAN KE - 7 I.    JUDUL                         : Reaksi Keton II.   HARI, TANGGAL     : Senin, 05 April 2021 III.   TUJUAN                    : Berikut tujuan dari percobaan kali ini, yaitu : 1.   Agar dapat mengetahui reaksi pada senyawa keton. 2.   Agar dapat mengetahui penggolongan keton dalam senyawa hidrokarbon. 3.   Agar dapat mengidentifikasi senyawa keton. IV.   LANDASAN TEORI Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dengan gugus karbonil aldehide ad...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Diambil aseton dengan spatula dan dibakar di atas pemanas Bunsen, kemudian diamati perubahan yang terjadi pada sampel. Alat :  1. Copper bath berfungsi sebagai penangas air untuk proses pemanasan sampel keton 2. Pembakar Bunsen berfungsi sebagai pemanas sampel dan pemanas pada penangas air 3.   Tabung reaksi  berfungsi sebagai wadah sampel 4.   Rak tabung reaksi berfungsi sebagai penyangga tabung reaksi dalam proses pendinginan sampel 5.  P emegang tabung reaksi berfungsi untu...