Langsung ke konten utama

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : KROMATOGRAFI KOLOM

 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

"KROMATOGRAFI KOLOM"



SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN
A1C119050
REGULER B

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

PRODI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021

PERCOBAAN KE-12

I.    JUDUL                         : KROMATOGRAFI KOLOM

II.  HARI, TANGGAL      : Senin, 10 Mei 2021

III. TUJUAN                      : Berikut tujuan dari percobaan ini, adalah :

1.  Untuk dapat mengetahui metode pemisahan Column chromatography.

2.  Untuk dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan kromatografi kolom.

IV.  LANDASAN TEORI

Adanya beda korelasi antara komponen dan fasa dalam campuran menjadi prinsip penguraian kromatografi. Dalam proses penguraian kromatografi, terjadi beragam interaksi pada sampel dan fasa. Gaya yang timbul akan mengakibatkan efek berbeda dan khusus yang berbeda antara sebuah komponen dengan lainnya terhadap fasa (Rubiyanto,2017) https://books.google.co.id/booksid=7RInDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false

Column chromatography dikategorikan sebagai kromatografi serapan dan preparatif. Jenis pemisahan ini dimanfaatkan untuk memurnikan senyawa dari campurannya dengan menggunakan kolom, sesuai dengan namanya column chromatography. Pada pemisahan ini lebih menguntungkan karena dapat dilakukan pada sampel yang sangat kecil, selektif, waktu relatif singkat dan sederhana (Oxtoby, 2003) https://www.google.co.id/books/edition/_/sfHquVdOGSAC?hl=id&gbpv=1

Penggunaan column chromatography didasarkan pada penyerapan penyusun campuran dengan afinitas yang berbeda pada permukaan fasa diamnya. Apabila afinitasnya besar maka akan tertahan pada fasa diam dan sebaliknya akan mengalir bersama fasa gerak. Dengan metode ini, digunakan sebuah kolom sehingga dapat diketahui banyaknya penyusun yang keluar pada kolom tersebut (Setyaningrum,2016) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs/article/download/9187/6762

V.   ALAT DAN BAHAN

5.1 Alat

1.  Kolom kromatografi

2.  Cincin penjepit

3.  Pompa udara

4.  Tabung reaksi

5.  Rak tabung reaksi

6.  Batang kolom

7.  Pipa karet

8.  Pipet kaca

9.  Corong

10. Gelas kimia

11. Pengaduk

12. Statif

5.2  Bahan

1. Pasir

2. Silika gel

3. Kapas  

4. Sampel yang mengandung klorofil dan beta-karotin

5. Heksana

6. Heksana : EtAc dengan perbandingan 1:1

7. Aseton

VI.  PROSEDUR KERJA

1. Dibuat bulatan kecil kapas dan dimasukkan pada kolom. Padatkan dengan menekannya menggunakan batang kolom sampai mendekati keran. Jangan gunakan kapas yang terlalu besar dan ketat dalam memapatkannya karena akan mempengaruhi aliran menjadi lebih lambat. Kemudian, dipasang kolom pada statif.

2. Dimasukkan pasir pada kolom menggunakan corong dan ratakan.

3. Diambil 2 sendok silika gel dan masukkan pada gelas kimia. Dilarutkan dengan menggunakan heksana secara perlahan dan aduk hingga rata. Pastikan tidak ada gelembung dan menjadi bubur homogen.

4. Ditambahkan 5 ml heksana ke dalam kolom.

5. Dibuka keran untuk memeriksa aliran cairan bekerja dengan baik.

6. Dimasukkan bubur silika gel ke dalam kolom secara perlahan agar tidak terbentuk gelembung udara.

7. Dibuka kembali keran, bilas silika gel yang tersisa pada gelas kimia dengan heksana pada kolom dan masukkan pada kolom. Dibilas dinding kolom dengan heksana.

8. Gunakan pipa karet untuk mengetuk kolom secara perlahan agar silika gel mengendap secara merata.

9. Hubungkan pompa udara dengan kolom, dengan cara memasukkannya pada mulut kolom dan dikencangkan dengan cincin penjepit. Perhatikan aliran cairan menjadi lebih cepat. Perhatikan pula miniskus eluen, pastikan agar kolom tidak kering. Pelarut harus berada di atas silika gel. Ketika miniskus hampir mencapai silika gel, lepas cincin penjepit dan tahan menggunakan tangan untuk mengontrol aliran cairan.

10. Bilas bagian dalam kolom dengan heksana. Pasang kembali pompa udara, pastikan tidak ada gelembung udara.

11. Setelah kolom dipastikan tidak ada gelembung udara, dimasukkan sedikit pasir sehingga silika gel tidak terganggu ketika dilakukan kromatografi kolom. Dibilas pasir pada dinding kolom dengan heksana.

12. Dimasukkan sampel yang telah dilarutkan dengan metil klorida ke dalam kolom secara merata melalui dinding kolom.

13. Dibuka keran agar sampel mengalir menuju silika gel dan tambahkan heksana. Perhatikan meniskus, jangan biarkan kolom menjadi kering dengan menambahkan eluen secara hati-hati dan perlahan dengan gerakan melingkar. Eluen/pelarut harus selalu berada diatas silika gel.

14. Dipasangkan kembali pompa udara. Perhatikan cairan yang berwarna kuning bergerak cepat ke bawah karena bersifat sangat nonpolar.

15. Diganti tabung reaksi yang menampung cairan dengan tabung reaksi lain apabila sudah terisi penuh. Pegang leher kolom, bila terasa panas maka komponen pertama telah keluar/terelusi.

16. Setelah komponen pertama terelusi sempurna dari kolom, ganti pelarut dengan menggunakan heksana : EtAc dengan perbandingan 1:1. 

17. Tambahkan kembali pelarut, dipasangkan kembali pompa udara dan tamping cairan yang terelusi. Perhatikan miniskus, jangan biarkan kolom kering. 

18. Ketika cairan berwarna hijau mencapai keran, ganti tabung reaksi. Diganti kembali tabung reaksi setelah cairan hijau telah tertampung semua. 

19. Verifkasi hasil identifikasi dengan menggunakan kromatografi lapis tipis.

20. Setelah selesai memperoleh seluruh senyawa, lepas kembali pompa udara, keluarkan semua pelarut dan keringkan kolom. Buang silika gel pada wadah limbah silika dengan menggunakan pipa karet untuk mengetuk kolom agar dapat keluar sempurna. Jika sulit, maka bilas dengan sedikit aseton. 

Berikut ini link video YouTube yang digunakan pada percobaan ini :

https://www.youtube.com/watch?v=ci2uu9Cuf5s

PERTANYAAN

1. Berdasarkan video, apa fungsi dari bulatan kapas yang dimasukkan ke dalam kolom

2. Berdasarkan video, mengapa perlu dilakukakan penambahan pasir sebanyak dua kali

3. Berdasarkan video, apa fungsi dari silika gel?


Komentar

  1. Perkenalkan nama saya Elseria Afriyanti Togatorop, NIM : A1C119071
    Akan menjawab pertanyaan no 3
    Berdasarkan video fungsi dari silika gel pada kromatografi kolom digunakan kolom dengan adsorben sillika gel karena kolom yang dibentuk dengan silika gel memiliki tekstur dan struktur yang lebih kompak dan teratur.

    BalasHapus

  2. Baiklah saya Esra Oktapriani Gultom (A1C119059) akan menjawab pertanyaan no 1.
    Berdasarkan vidio tersebut, kolom dimasukkan gumpalan kapas terlebih dahulu pada leher keran yang mana berfungsi untuk menahan silik gel atau absorben agar tidak keluar dari kolom.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Putri Mayang Sari A1C119056 akan menjawab pertanyaan no.2 penambahan pasir sebanyak dua kali ini dilakukan pada sewaktu sebelum memasukkan adsorben dan setelah adsorben atau fasa diamnya dimasukkan hal ini bertujuan agar fasa diamnya dalam hal ini silika gel tidak terganggu ketika dilakukan kromatografi kolom.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "PEMBUATAN SIKLOHEKSANON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Ditimbang 55 gram padatan Kalium dikromat. Alat : 1.   Gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk menampung larutan yang digunakan pada percobaan 2.   Neraca berfungsi untuk menimbang massa dari bahan kimia yang akan digunakan pada percobaan ini 3.   Hotplate dan batang pengaduk magnet. Hotplate berfungsi sebagai pemanas dan batang pengaduk magnet mempercepat proses pengadukan agar larutan dapat homogen sempurna 4.   Termometer   berfungsi untuk mengukur suhu larutan 5.   ...

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B  DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 PERCOBAAN KE - 7 I.    JUDUL                         : Reaksi Keton II.   HARI, TANGGAL     : Senin, 05 April 2021 III.   TUJUAN                    : Berikut tujuan dari percobaan kali ini, yaitu : 1.   Agar dapat mengetahui reaksi pada senyawa keton. 2.   Agar dapat mengetahui penggolongan keton dalam senyawa hidrokarbon. 3.   Agar dapat mengidentifikasi senyawa keton. IV.   LANDASAN TEORI Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dengan gugus karbonil aldehide ad...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Diambil aseton dengan spatula dan dibakar di atas pemanas Bunsen, kemudian diamati perubahan yang terjadi pada sampel. Alat :  1. Copper bath berfungsi sebagai penangas air untuk proses pemanasan sampel keton 2. Pembakar Bunsen berfungsi sebagai pemanas sampel dan pemanas pada penangas air 3.   Tabung reaksi  berfungsi sebagai wadah sampel 4.   Rak tabung reaksi berfungsi sebagai penyangga tabung reaksi dalam proses pendinginan sampel 5.  P emegang tabung reaksi berfungsi untu...