LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
NO |
Perlakuan |
Fungsi Alat dan Bahan |
Tujuan |
Hasil Pengamatan |
1 |
Dibuat larutan fenol dengan melarutkan
sedikit senyawa fenol yang dilarutkan dalam 10-20 ml air. Diaduk hingga
larut. |
Alat : 1. Spatula berfungsi untuk mengambil padatan sampel dan pengocokan 2. Gelas kimia berfungsi sebagai wadah melarutkan sampel 3. Tabung reaksi berfungsi mereaksikan sampel 4. Pipet tetes berfungsi untuk meneteskan Bahan : 1. Hidroksibenzena berfungsi sebagai sampel fenol 2. Naftalena berfungsi
sebagai sampel fenol 3. Asam galat
berfungsi sebagai sampel fenol 4. Pirogalol berfungsi
sebagai sampel fenol 5. Asam salisilat
berfungsi sebagai sampel fenol 6. Asam
sulfosalisilat berfungsi sebagai sampel fenol 7. Hidrokuinon
berfungsi sebagai sampel fenol 8. Air berfungsi
sebagai pelarut 9. Etanol berfungsi sebagai pelarut 10. 1% larutan FeCl3 berfungsi sebagai reagen |
Untuk membuat sampel larutan fenol
dengan pengadukan bertujuan agar terbentuk larutan fenol yang homogen dan
terlarut sempurna |
Pirogalol dan asam sulfosalisilat
dapat larut dalam air |
2 |
Diambil sedikit senyawa fenol,
dilarutkan dalam air, dan diaduk, kemudian ditambahkan etanol dan diaduk
hingga larutan menjadi bening dan terlarut sempurna |
Untuk membuat sampel larutan fenol
dengan pengadukan bertujuan agar terbentuk larutan fenol yang homogen dan
terlarut sempurna |
Asam galat, 2-naftol, Asam salisilat
yang hanya larut dalam campuran air dan etanol. |
|
3 |
Diambil 5-10 ml larutan fenol dan
ditambahkan setetes demi setetes 1% larutan FeCl3. |
Untuk melakukan uji kualitatif senyawa
fenol dengan FeCl3 |
Larutan fenol semula berwarna bening |
|
4 |
Diamati perubahan warna dari sampel
fenol yang digunakan. |
Untuk mengetahui perubahan warna pada
masing-masing sampel larutan fenol |
Hidroksibenzena (fenol) menghasilkan
warna ungu, Naftalena (2-naftol) menghasilkan warna hijau diperoleh, Asam
galat menghasilkan warna hitam, Pirogalol (1,2,3-trihidroksibenzen)
menghasilkan warna cokelat, Asam salisilat menghasilkan warna ungu, Asam
sulfosalisilat warna merah, Hidrokuinon menghasilkan warna cokelat dan membutuhkan konsentrasi FeCl3
lebih pekat. |
Fenol sebagai salah
satu jenis senyawa organik mengandung satu atau dua gugus hidroksil pada cincin
aromatiknya. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada video, dapat
diketahui untuk melakukan pengujian kualitatif terhadap fenol, melalui suatu
pengujian dengan menggunakan larutan FeCl3 1%. Larutan FeCl3
1% berguna sebagai reagen untuk menguji gugus –OH pada fenol. Di mana pada saat
reagen ditambahkan pada berbagai senyawa fenol yang digunakan sebagai sampel pada
percobaan ini akan memberikan hasil reaksi larutan dengan berbagai warna yang
berbeda-beda.
Dalam melakukan
pengujian fenol dengan larutan FeCl3 1%, mulanya dilakukan preparasi
sampel fenol dengan melarutkannya terlebih dahulu dalam pelarut air dan etanol.
Air dan etanol merupakan jenis pelarut polar. Sampel fenol yang dilarutkan
dalam air adalah Pirogalol dan Asam sulfosalisilat, sedangkan sampel fenol yang
larut dalam campuran air dan etanol adalah Asam galat, 2-naftol, dan Asam
salisilat. Adanya pengadukan pada pelarutan ini bertujuan untuk memastikan
semua sampel fenol larut dengan sempurna sehingga diperoleh larutan yang homogen.
Setelah semua larutan
sampel selesai, dilanjutkan dengan proses pereaksian sampel dalam tabung
reaksi. Masing-masing digunakan sampel fenol sebanyak 5-10 ml dan direaksikan
dengan beberapa tetes reagen larutan FeCl3 1%. Pada saat reagen
ditambahkan ke dalam sampel, akan segera terbentuk perubahan warna pada sampel.
Perubahan warna terjadi karena adanya reaksi oksidasi-reduksi yang menunjukkan
fenol merupakan alkoksik kuat karena terbentuknya senyawa kompleks. Berikut reaksi
yang terjadi :
FeCl3
+ 6ArOH → [Fe(OAr)6]3= + 3H+ + 3HCl
Hasil dari pengujian
yang dilakukan yaitu Hidroksibenzena (fenol) menghasilkan warna ungu, Naftalena
(2-naftol) menghasilkan warna hijau, Asam galat menghasilkan warna hitam,
Pirogalol (1,2,3-trihidroksibenzen) menghasilkan warna cokelat, Asam salisilat
menghasilkan warna ungu, Asam sulfosalisilat menghasilkan warna merah, dan Hidrokuinon
menghasilkan warna cokelat. Dengan adanya perubahan warna ini menunjukkan bahwa pada
sampel fenol yang digunakan terdapat gugus –OH yang ditandai dengan terjadinya
perubahan warna pada sampel karena reaksi oksidasi-reduksi yang menunjukkan
fenol merupakan alkoksi kuat dengan terbentuknya senyawa kompleks.
Berikut hasil akhir yang diperoleh dari percobaan pada video
1. Apa yang akan terjadi apabila
konsentrasi FeCl3 dibuat
lebih pekat pada uji asam salisilat?
2. Mengapa pada pengujian ini terbentuk
warna hasil reaksi yang berbeda-beda?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi percobaan
ini?
1. Uji FeCl3 pada fenol
bertujuan untuk menguji adanya gugus –OH pada senyawa fenol yang ditandai
dengan adanya perubahan warna pada sampel fenol.
2. Berdasarkan video percobaan,
diperoleh hasil Hidroksibenzena (fenol) menghasilkan warna ungu, Naftalena
(2-naftol) menghasilkan warna hijau diperoleh, Asam galat menghasilkan warna
hitam, Pirogalol (1,2,3-trihidroksibenzen) menghasilkan warna cokelat, Asam
salisilat menghasilkan warna ungu, Asam sulfosalisilat warna merah, Hidrokuinon
menghasilkan warna cokelat.
Amanatie.
2015. Buku Pegangan Mahasiswa Kimia
Organik. Yoygyakarta : Universitas Yogyakarta. http://staffnew.uny.ac.id/upload/130530945/pendidikan/buku-kimia-organik-sintesis.pdf
(diakses pada 16 April 2021).
Julianto,
T.S. 2019. Fitokimia Tinjauan Metabolit
Sekunder dan Skrining Fitokimia.Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Putri,
H.D., dkk. 2018.Uji Aktivitas Asap Cair Cangkang Buah Karet (Hevea brassilliensis) dan Aplikasinya dalam Penghambatan Ketengikan
Daging Sapi. Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Kimia. Vol.2, No.2. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/alotropjurnal/article/view/7474
(diakses pada 16 April 2021).
Tim
Penuntun Praktikum Kimia Organik I.2013. Penuntun
Praktikum Kimia Organik I. Jambi : Universitas Jambi.
Baiklah perkenalkan nama saya adith andrizal dengan NIM A1C119065 akan mencoba menjawab pertanyaan no. 3. menurut saya faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhirnya, yaitu : konsentrasi FeCl3 yang digunakan, fenol yang dipakai sebagai sampel, dan saat melarutkan sampel harus menggunakan pelarut yang sesuai
BalasHapusBaiklah perkenalkan saya
BalasHapusNama: Erina Shafura
Nim: A1C119068
Izin menjawab pertanyaan no 2
Hal ini disebabkan karena sampel fenol yang digunakan dalam percobaan ini berbeda sehingga hasil reaksi diperoleh warna-warna yang berbeda pula.
Dimana sampel fenol yang digunakan itu terdapat gugus –OH yang berikatan dengan senyawa yang berbeda-berbeda yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dan hasil warna yang berbeda pada masing-masing sampel karena reaksi oksidasi-reduksi yang menunjukkan fenol merupakan alkoksi kuat dengan terbentuknya senyawa kompleks.
Baiklah perkenalkan nama saya Soni Fitri Br Nababan (A1C119097) ingin menjawab pertanyaan Suci Rohana Putri Tambunan no 1 apbila FeCl3 dibuat lebih pekat mungkin yang terjadi hasilnya mengalami perubahan warna lebih tua atau lebih gelap pekat lagi pada hasilnya, dan juga akan membuat suasana asam menjadi pekat.
BalasHapus