LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
"PEMURNIAN ZAT PADAT"
A1C119050
REGULER B
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M. Si
NO |
Perlakuan |
Fungsi
Alat dan Bahan |
Tujuan |
Hasil
Pengamatan |
1 |
Dimasukkan
1 gram asam benzoat + pengotor ke dalam Erlenmeyer |
Alat 1.
Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah untuk
mereaksikan sampel (asam benzoat+pengotor) dengan pelarut (aquades) 2.
Gelas beaker berfungsi sebagai wadah untuk
memanaskan aquades dan wadah filtrat 3.
Hot plate berfungsi sebagai alat pemanas 4.
Sudip berfungsi untuk mengambil sampel zat padat
(asam benzoat+pengotor) 5.
Kaca arloji berfungsi sebagai wadah untuk
menimbang kristal asam benzoat 6.
Timbangan berfungsi untuk menimbang sampel, kertas
saring dan kristal sampel hasil rekristalisasi 7.
Erlenmeyer Buchner berfungsi sebagai wadah untuk
menampung filtrate 8.
Corong Buchner berfungsi untuk memisahkan sampel
dengan pengotornya serta kristal murni sampel dengan residu 9.
Selang pompa ke vakum berfungsi untuk mengalirkan
udara dari Erlenmeyer bunchner ke vakum 10.
Vakum berfungsi sebagai pendingin dan menstabilkan
suhu sampel dan kristal sampel 11.
Kertas saring berfungsi untuk menyaring pengotor
dan kristal sampel 12.
Oven berfungsi untuk mengeringkan kristal murni
sampel 13.
Baskom berfungsi sebagai alat penangas sederhana Bahan 1.
Asam benzoat + pengotor 1 gram berfungsi sebagai sampel zat padat 2.
Aquades 50 ml berfungsi sebagai pelarut 3.
Air dingin berfungsi dalam penangas air dingin |
Untuk
melarutkan sampel dengan pelarut (aquades) |
Berat
sampel (asam benzoat + pengotor) = 1 gram dan siap dilarutkan |
2 |
Dilarutkan
dengan 50 ml aquades |
Untuk
melarutkan sampel (asam benzoat + pengotor)
|
Sampel
belum larut melarut sempurna |
|
3 |
Dipanaskan
sampel dengan hot plate pada suhu 1240C dan ditunggu hingga
mendidih |
Untuk
melarutkan sampel (asam benzoat + pengotor)
dengan sempurna |
Sampel
melarut sempurna dan mencapai titik didihnya |
|
4 |
Dipanaskan
aquades dalam gelas beaker |
Untuk
melarutkan sisa sampel yang masih tersisa pada Erlenmeyer saat dituangkan ke
Erlenmeyer buchner |
Aquades
mencapai titik didihnya yaitu 1000C |
|
5 |
Disaring
larutan asam benzoat + pengotor tadi ke dalam Erlenmeyer Bunchner yang telah
diberi corong Buchner dan dihubungkan ke alat vakum |
Untuk
memisahkan filtrate dengan pengotornya dan mendinginkan filtrate pada suhu
kamar |
Filtrate
tertampung dalam Erlenmeyer Buchner dan segera didinginkan, sedangkan
pengotornya terdapat pada kertas saring |
|
6 |
Diberi
aquades panas pada Erlenmeyer tadi sambil diaduk untuk memastikan semua
sampel terlarut dan dituang kembali ke
dalam Erlenmeyer Buchner tadi. |
Untuk
memasttikan semua sampel tersaring sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
percobaan |
Pada
kertas saring terdapat endapan berwarna putih yang merupakan pengotornya. |
|
7 |
Dituang
filtrat pada gelas beaker dan didinginkan pada penangas air dingin. |
Untuk
rekristalisasi asam benzoat yang bebas dari pengotornya |
Akan
terbentuk kristal berwarna putih susu yang mengapung dan tenggelam pada
larutan dalam gelas beaker yang merupakan asam benzoat |
|
8 |
Ditimbang
kertas saring lainnya |
Untuk
mengetahui berat dari kertas saring yang digunakan sebagai wadah kristal asam
benzoat dan pengotor |
Diperoleh
bobot kertas saring = 493,0 mg |
|
9 |
Dituang
filtrat yang sudah didinginkan tadi ke dalam Erlenmeyer Buchner yang
dirangkai pada alat vakum dan pastikan semua kristal pada filtrat tersaring
sempurna dengan menambahkan aquades agar kristal dapat larut dan disaring. |
Untuk
menstabilkan suhu filtrate menjadi suhu kamar dan memisahkan kristal asam
benzoate murni yang terbentuk dari residunya (pelarut aquades). |
Diperoleh
kristal asam benzoate murni pada kertas saring dan residu berupa pelarut
aquades pada Erlenmeyer buchner |
|
10 |
Setelah
kristal pada kertas saring mengering, diambil kertas saring dan diletakkan
pada kaca arloji lalu dikeringkan pada oven dengan suhu 1020C |
Untuk
memastikan kristal asam benzoate murni benar – benar kering dan bebas dari
pelarut aquades |
Kristal
asam benzoate murni mengering dengan sempurna |
|
11 |
Setelah
kristal kering, ditimbang |
Untuk
mengetahui berat kristal asam benzoate murni yang terbentuk pada proses
rekristalisasi |
Diperoleh
berat kristal asam benzoate murni = 524,1 mg |
|
12 |
Kemudian diuji titik lelehnya menggunakan
Melting Point Aparatur |
Untuk
mengetahui titik leleh dari kristal asam benzoate murni |
Tidak
ditampilkan lebih lanjut pada video |
VIII. PEMBAHASAN
Setelah sampel dilarutkan dalam aquades dengan suhu kamar, selanjutnya larutan sampel akan dipanaskan dengan hot plate, karena asam benzoate hanya dapat melarut sempurna pada pelarut aquades pada suhu tinggi, bila aquades berada pada suhu rendah atau suhu kamar, maka asam benzoate menjadi sukar larut atau membutuhkan waktu yang lebih lama agar dapat melarut sempurna dalam aquades. Kemudian, sampel disaring ke dalam Erlenmeyer Buchner yang sudah dirangkai dengan alat vakum. Pada penyaringan ini, diperoleh pengotor yang terdapat pada kertas saring dan filtrate yang tertampung pada Erlenmeyer Buchner. Setelah itu, filtrate yang telah didinginkan dengan alat vakum didinginkan kembali dengan menuangkannya pada gelas beaker. Pada proses ini, terbentuk kristal yang berwarna putih susu yang mengapung dan tenggelam pada larutan dalam gelas beker. Kristal ini adalah asam benzoate. Adanya kristal yang mengapung dan tenggelam kemungkinan dapat terjadi karena masih terdapat pengotor pada filtrate. Filtrate yang telah berada pada gelas beaker didinginkan agar kristal terbentuk sempurna atau proses rekristalisasi dengan masih terdapat filtrate. Setelah itu, difiltrasi filtrate yang telah didinginkan itu ke dalam Erlenmeyer Buchner yang telah dirangkai pada alat vakum dan diperoleh kristal asam benzoate murni pada kertas saring dan residu berupa pelarut aquades pada Erlenmeyer Buchner. Setelah kristal pada kertas saring mengering, dikeringkan kembali dengan pemanasan dalam oven untuk memastikan kristal asam benzoate murni mengering sempurna. Kemudian, kristal ditimbang dan diperoleh bobotnya 524, 1 mg.
Pada video diatas, padatan asam benzoate yang ditambahkan pengotor dan dilarutkan akan membentuk kristal kembali setelah mengalami pendinginan pada penangas air dingin. Pengotornya hilang pada penyaringan pertama. Kristal asam benzoate murni diperoleh setelah dipisahkan dari residunya berupa pelarut aquades dan dikeringkan dengan pemanasan oven, sehinngga hasil akhirnya berupa kristal asam benzoate murni yang bebas dari pengotor.
IX. PERTANYAAN
2. Menurut saudara, dalam percobaan ini bisakah kita menggunakan pelarut selain aquades? Jelaskan dengan singkat alasannya!
X. KESIMPULAN
2. Proses rekristalisasi asam benzoate terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu melarutkan sampel, memisahkannya dari pengotor, mendinginkan filtrate, menyaringnya kembali, mengeringkan kristal lalu penimbangan kristal.
Maulana, K.D., dkk. 2017. Peningkatan Kualitas Garam
Bledug Kuwu Melalui Proses Rekristalisasi dengan Pengikat Pengotor CaO, Ba(OH)2,
dan (NH4)2CO3. Journal od Creativity Student. Vol.2 No. 1. (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jcs/article/download/13237/7359, diakses pada 06 Maret 2021).
Oxtoby. D.W., dkk. 2001. Prinsip – Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta : Erlangga. (https://books.google.co.id/books?id=4GBLLSmS9aQC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepag &q&f=false, diakses pada 06 Maret 2021).
Tim Penuntun Praktikum Kimia Organik I. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Jambi : Universitas Jambi.
Umam, Faikul. 2019. Pemurnian Garam dengan Metode Rekristalisasi di Desa Bunder Pamekasan untuk Mencapai SNI Garam Dapur. Jurnal Ilmiah Pengabdhi. Vol. 5 No.1. ISSN : 2477-6289. (https://journal.trunojoyo.ac.id/ pangabdhi/article/download/5161/3482, diakses pada 06 Maret 2021).
baiklah saya febby rahmadayani nim A1C119052 akan menjawab pertanyaan dari suci rohana no 3
BalasHapushal ini dikarenakan menggunakan air dingin mempercepat kristalisasi pada asam benzoat, kristalisasi akan lebih cepat terjadi. Karena dilakukan pada suhu yang sangat dingin dan konstan serta diaduk. Tujuan pengadukan agar suhu dingin dapat menyebar ke seluruh bagian dari wadah berisi es batu tadi dengan cepat. Usaha inilah yang dapat digunakan untuk mempercepat kristalisasi asam benzoat.
BalasHapusBaiklah saya
Nama : Rara Akda Septian
Nim : A1C119095
akan menjawab permasalahan No.1
Digunakan alat vakum sebagai Pendingin filtrat dan kristal ini karena vakum berfungsi sebagai Pendingin, dan juga dapat menstabilkan suhu sampel dari kristal yang terdapat dalam sampel tersebut . dan digunakan penangas air dingin, karena Padatan asam benzoat ditambahkan pengotor dan di larutan itu akan membentuk kristal kembali setelah mengalami pendinginan pada penangas air dingin tersebut.
baiklah saya Putri Mayang Sari dengan NIM A1C119056 akan menjawab pertanyaan no.2 yakni penggunaan suatu pelarut tersebut dapat diganti selama fungsinya itu menyesuaikan kebutuhan dari percobaan yang kita lakukan dan tidak menjadi pengganggu atau pengotor dalam larutan tersebut. namun menurut saya penggunaan dari aquades sebagai pelarut dalam percobaan ini sudah sangat tepat sesuai dengan fungsi dari aquades yang juga tidak mengubah dari senyawa yang kita kristalkan selain itu mudah dan terjangkau.
BalasHapus