Langsung ke konten utama

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI ALDEHID

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

"REAKSI ALDEHID"



SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN
A1C119050
REGULER B

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021

VII. DATA PENGAMATAN

No

Perlakuan

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil Pengamatan

1

Ditambahkan larutan 0,3M AgNO3 ke dalam tabung reaksi

 

Alat

1. Pipet tetes berfungsi sebagai alat untuk mengambil sampel dan reagen yang digunakan pada percobaan

2. Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan larutan sampel dan reagen Tollens

3. Rak tabung reaksi berfungsi sebagai dudukan atau penyangga tabung reaksi

Bahan

1. Larutan 0,3M AgNO3 berfungsi sebagai reagen yang akan mengoksidasi sampel dan membentuk cermin perak

2. Larutan 0,3M NaOH berfungsi untuk membentuk endapan perak oksida yang memiliki warna kecoklatan

3. Larutan 3M NH3 berfungsi untuk melarutkan endapan perak oksida dengan membentuk senyawa kompleks

4. Air berfungsi sebagai pelarut dan zat perantara dalam pemanasan sampel secara tak langsung

5. Senyawa X (benzaldehid) berfungsi sebagai sampel yang merupakan golongan senyawa aldehid

6. Senyawa Y (non aldehid) berfungsi sebagai sampel yang merupakan golongan senyawa aldehid

 

Penambahan 0,3M AgNO3 bertujuan sebagai persiapan reagen Tollens

Sejumlah 0,3M AgNO3 siap untuk direaksikan

2

Ditambahkan 1 – 2 tetes larutan 0,3M NaOH

Penambahan 1 – 2 tetes larutan 0,3M NaOH bertujuan sebagai persiapan reagen Tollens untuk membentuk endapan oksida perak

Larutan menjadi berwarna kecokelatan dan membentuk endapan oksida perak

 

3

Ditambahkan larutan 3M NH3 tetes demi tetes sampai endapan oksida perak terlarutkan

Penambahan larutan 3M NH3 bertujuan untuk melarutkan endapan oksida perak yang terbentuk sebelumnya

Endapan oksida perak menjadi larut dan membentuk larutan yang homogen

4

Dimasukkan larutan X yang merupakan benzaldehida ke dalam tabung reaksi  reagen Tollens tadi

 

Untuk mengidentifikasi golongan senyawa larutan X

Larutan X larut dalam reagen Tollens

5

Dikocok dengan perlahan dan didiamkan selama kurang lebih 10 menit

Untuk mereaksikan reagen Tollens dan membentuk cermin perak

Terbentuk sedikit cermin perak seperti butiran pada larutan

6

Diamati perubahan pada larutan berupa terbentuknya lapisan perak

Untuk mengamati reaksi pada larutan X

Terbentuk sedikit cermin perak seperti butiran pada larutan

7

Apabila tidak terdapat perubahan larutan dipanaskan dalam waterbath selama 5 menit

Pemanasan bertujuan untuk mempercepat proses reaksi Tollens pada larutan X

Terbentuk endapan cermin perak pada larutan yang menandakan larutan X positif golongan senyawa aldehid

8

Dilakukan pengujian ulang pada larutan Y (bukan aldehid) dengan direaksikan pada reagen Tollens

Bertujuan sebagai pembanding pada larutan senyawa X sebelumnya sehingga dapat diketahui golongan senyawa

Larutan Y larut dalam reagen Tollens

9

Diaduk dan didiamkan selama kurang lebih 10 menit dan diamati perubahan pada larutan

 

Untuk mereaksikan reagen Tollens dan membentuk cermin perak

Tidak terbentuk cermin perak pada larutan

10

Dipanaskan larutan Y dan diamati perubahan pada larutan

Pemanasan bertujuan untuk mempercepat proses reaksi Tollens pada larutan Y

Tidak terbentuk endapan cermin perak pada larutan yang menandakan larutan Y negative atau bukan golongan senyawa aldehid

 

VIII. PEMBAHASAN

Berdasarkan pada video percobaan yang telah diamati, salah satu cara yang umumnya digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik termasuk ke dalam golongan senyawa aldehyde atau golongan formil adalah dengan menggunakan uji Tollens. Pada video percobaan tersebut dapat diketahui bahwa suatu senyawa organik yang merupakan golongan aldehid dengan gugus formil sebagai penyusunnya akan membentuk sautu endapan perak yang disebut dengan endapan cermin perak ketika direaksikan dengan reagen Tollens. Pada proses reaksi, terjadi salah satu jenis reaksi yang dapat terjadi pada aldehid yaitu reaksi oksidasi. Dalam reaksi oksidasi ini, aldehid bertindak sebagai reduktor yang mereduksi reagen Tollens menjadi ion logam perak atau Ag+ dan membentuk endapan cermin perak. Reaksi oksidasi aldehid dan reagen Tollens akan membentuk suatu senyawa organik isomernya, yaitu asam karboksilat dengan jumlah atom karbon yang sama dengan senyawa aldehid yang digunakan pada percobaan tersebut.

Dalam video, dapat pula diketahui untuk membuat reagen Tollens dengan mereaksikan sejumlah senyawa yang diantaranya AgNO3 yang berfungsi sebagai reagen yang akan mengoksidasi sampel dan membentuk cermin perak, NaOH yang berfungsi untuk membentuk endapan perak oksida yang memiliki warna kecoklatan dan NH3 yang berfungsi untuk melarutkan endapan perak oksida dengan membentuk senyawa kompleks sehingga larutan menjadi larutan yang tepat larut dan tak berwarna. Dalam percobaan, dapat kita ketahui untuk menggunakan reagen Tollens pada percobaan haruslah yang baru dibuat, karena larutan ini tidak dapat disimpan lama karena mudah sekali menguap.

Ketika senyawa X yang merupakan senyawa organik golongan aldehid yaitu benzaldehid direaksikan dengan reagen Tollens, mulanya akan terbentuk sedikit endapan cermin perak pada larutan, dan setelah dilakukan pemanasan dengan tujuan untuk mempercepat reaksi pada larutan, terbentuk endapan cermin perak pada tabung reaksi yang menandakan bahwa senyawa X yang digunakan tersebut positif golongan aldehid. Sementara itu, saat senyawa Y yang digunakan direaksikan dengan reagen Tollens dan diberikan perlakuan yang sama, tidak terbentuk endapan cermin perak pada larutan baik setelah direaksikan dengan reagen Tollens dan setelah dilakukan pemanasan pada senyawa tersebut. Hal ini menandakan bahwa senyawa Y yang digunakan negatif yang artinya bukan senyawa golongan aldehid. Dengan demikian pula dapat diketahui bahwa untuk mengidentifikasi senyawa aldehid dengan reagen Tollens pada proses reaksinya akan membentuk endapan cermin perak yang disebabkan oleh reaksi oksidasi diantara larutan tersebut.

IX. PERTANYAAN

1. Bagaimana yang akan terjadi pada hasil percobaan, apabila reagen Tollens yang digunakan bukan reagen Tollens yang baru dibuat saat akan melakukan percobaan tersebut?

2.  Menurut saudara, apakah uji Tollens memiliki keakuratan yang tinggi dalam identifikasi aldehid?

3. Menurut saudara, penggunaan NH3 dapat digantikan dengan senyawa lain? Jelaskan degan singkat dan tepat.

X. KESIMPULAN

1. Senyawa aldehid dapat mengalami beberapa reaksi yaitu reaksi oksidasi, reaksi adisi, dan reaksi hidrolisis.

2. Identifikasi senyawa aldehid dengan menggunakan uji Tollens akan menghasilkan positif senyawa aldehid, apabila senyawa yang tak diketahui tersebut membentuk endapan cermin perak.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Dian., dkk. 2013. Sintesis Etil Sinamat dari Sinamaldehid pada Minyak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) dan Uji Aktivitas sebagai Antidiabetes. Jurnal Sains dan Matematika. Vol. 21. No. 4 (https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/download/8047/6598, diakses pada 18 Maret 2021).

Astuti, Widi, dan Nova, Susilowati. 2017. Sintesis Adsorben Berbasis Lignoselulosa Dari Kayu Randu (Ceiba Pentandral.) Untuk Menjerap Pb(Ii) Dalam Limbah Cair Artifisial . jurnal Bahan Alam Terbarukan. Vol. 4 No.2. ISSN : 2303-0623 (https://media.neliti.com/media/publications/74914-ID-sintesis-adsorben-berbasis-lignoselulosa.pdf, diakses pada 18 Maret 2021).

Marzuki, Ismail., dkk. 2010. Kimia dalam Keperawatan. Sulawesi Selatan : Pustaka As Salam (https://books.google.co.id/books?id=wfzDAwAAQBAJ&pg=PA184&dq=aldehid&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiG17ulxrjvAhXUmuYKHWTOBz8Q6wEwA3oECAYQAQ#v=onepage&q=aldehid&f=true, diakses pada 18 Maret 2021).

Tim Penuntun Kimia Organik I. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Organik I.  Jambi : Universitas Jambi.

Komentar

  1. aiklah saya Sindi Permata Sari, dengan Nim A1C119064
    Ingin menjawab pertanyaan dari Suci rohana tambunan no 2, menurut saya iya karna kita ketahui bahwa Prinsip dari uji Tollens ini adalah digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dalam suatu sampel dengan menambahkan reagen Tollens yaitu AgNO3 dimana akan terjadi reaksi reduksi oksidasi. Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia Tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positf ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi, sehingga akurat digunakan dalam percobaan ini

    BalasHapus
  2. Baiklah, Perkenalan
    Nama : Gustina Romarti Fajrin
    Nim. : A1C119053
    Izin untuk menjawab pertanyaan no.1

    Jika reagen tollens yang digunakkan tidak langsung dibuat pada saat itu juga, kemungkinan kegagalan identifikasi gugus aldehid sangat tinggi. Karena pereaksi tollens yang digunakan untuk identifikasi gugus aldehid haruslah langsung dibuat ketika ingin dilakukan nya Percobaan itu. Hal ini, tidak lain disebabkan karena reagen tollen itu memiliki sifat volatil atau zat yang mudah menguap ketika disimpan terlalu lama.

    BalasHapus
  3. Baiklah perkenalkan nama saya adith andrizal dengan NIM A1C119065 akan mencoba menjawab pertanyaan no. 3. menurut saya penggunaan NH3 tidak dapat diganti dengan senyawa lain karena amonia atau NH3 merupakan bahan utama dalam pembuatan reagen Tollen yang dimana reagen Tollen merupakan larutan ion perak beramonia.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "PEMBUATAN SIKLOHEKSANON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Ditimbang 55 gram padatan Kalium dikromat. Alat : 1.   Gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk menampung larutan yang digunakan pada percobaan 2.   Neraca berfungsi untuk menimbang massa dari bahan kimia yang akan digunakan pada percobaan ini 3.   Hotplate dan batang pengaduk magnet. Hotplate berfungsi sebagai pemanas dan batang pengaduk magnet mempercepat proses pengadukan agar larutan dapat homogen sempurna 4.   Termometer   berfungsi untuk mengukur suhu larutan 5.   ...

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B  DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 PERCOBAAN KE - 7 I.    JUDUL                         : Reaksi Keton II.   HARI, TANGGAL     : Senin, 05 April 2021 III.   TUJUAN                    : Berikut tujuan dari percobaan kali ini, yaitu : 1.   Agar dapat mengetahui reaksi pada senyawa keton. 2.   Agar dapat mengetahui penggolongan keton dalam senyawa hidrokarbon. 3.   Agar dapat mengidentifikasi senyawa keton. IV.   LANDASAN TEORI Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dengan gugus karbonil aldehide ad...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Diambil aseton dengan spatula dan dibakar di atas pemanas Bunsen, kemudian diamati perubahan yang terjadi pada sampel. Alat :  1. Copper bath berfungsi sebagai penangas air untuk proses pemanasan sampel keton 2. Pembakar Bunsen berfungsi sebagai pemanas sampel dan pemanas pada penangas air 3.   Tabung reaksi  berfungsi sebagai wadah sampel 4.   Rak tabung reaksi berfungsi sebagai penyangga tabung reaksi dalam proses pendinginan sampel 5.  P emegang tabung reaksi berfungsi untu...