Langsung ke konten utama

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : MODIFIKASI ALAT PERCOBAAN KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

"MODIFIKASI ALAT PERCOBAAN KIMIA ORGANIK"




SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN
A1C119050
REGULER B


DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M. Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021


Percobaan Ke - 3

VII.    DATA PENGAMATAN

7.1        Metode Ektraksi Perkolasi Standar

No

Prosedur

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil

1

Disiapkan rangkaian alat perkulator

Alat : 

1.      Perkulator berfungsi sebagai alat perkulasi standar

2.      Erlenmeyer berfungsi untuk menampung hasil ekstraksi

3.      Statif berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan alat perkulator

4.      Gelas beker berfungsi untuk merendam simplisia

5.      Sendok berfungsi untuk mengaduk simplisa

 

Bahan :

1.      Batang kina berfungsi sebagai simplisia

2.      Etanol 96% berfungsi sebagai pelarut atau cairan penyari

Untuk tempat melakukan ektraksi perkulasi

Perkulator siap untuk digunakan

2

Dihaluskan kulit batang kina hingga berbentuk serbuk lalu ditimbang

Untuk mempermudah proses ekstraksi batang kina

Dihasikan serbuk batang kina

3

Dimasukkan serbuk simplisia ke dalam gelas beker

Untuk melakukan perendaman

Simplisia siap untuk dilakukan perendaman

4

Ditambahkan pelarut etanol 96%  ke dalam gelas beker perlahan hingga semua terlarut sambil diaduk

Untuk merendam sari batang kina

Serbuk batang kina terendapkan

5

Diamkan kurang lebih 1 jam

Untuk memastikan senyawa penting dalam batang kina terekstraksi

Serbuk batang kina terendap dengan sempurna

6

Dimasukkan rendaman simplisia ke dalam alat perkulator sedikit demi sedikit

Untuk mulai melakukan ekstraksi perkulasi

Serbuk batang kina siap untuk diekstraksi

7

Dibilas simplisia yang melekat pada alat perkulator dan ditunggu hingga semua mengendap

Untuk memastikan semua serbuk batang kina berada dalam alat perkulator

Serbuk batang kina siap untuk diekstraksi

8

Dibuka kran hingga ekstrak menetes perlahan ke dalam Erlenmeyer

Untuk mengambil hasil ekstraksi batang kina

Hasil ekstraksi berada dalam gelas beker

9

Dimasukkan kertas saring pada bagian atas simplisia saat pelarut hampir habis

Untuk memastikan sari batang kina tidak turun ke dalam gelas beker

Sari batang kina tertahan pada kertas saring

10

Ditutup kran perkulator dan dimasukkan pelarut lagi dan diamkan 24 jam

Untuk menghentikan proses ektraksi tahap pertama

Diperoleh hasil ekstraksi tahap pertama

 

7.2        Metode Ekstraksi Perkolasi Sederhana

No

Prosedur

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil

1

Dihilangkan tangkai daun kunyit terlebih dahulu

Alat : 

1.   Pisau  berfungsi untuk menghilangkan tangkai daun kunyit, memberi lubang pada tutup botol plastik dan membelah botol plastik menjadi dua agar untuk alat perkulator sederhaan.

2.   Botol pelastik berfungsi sebagai alat perkulator sederhana atau pengganti dari alat perkolator standar

3.   Panci berfungsi sebagai wadah untuk memanaskan hasil ekstrak daun kunyit

4.   Gelas kaca berfungsi sebagai wadah untuk menampung hasil ekstrak daun kunyit untuk dilakukan pemanasan secara tidak langsung

5.   Termometer berfungsi untuk mengukur suhu pemanasan yaitu suhu dari titik didih pelarut etanol yang digunakan.

 

Bahan :

1.      Daun kunyit berfungsi sebagai sampel yang akan diesktraksi

2.      Etanol 70 % berfungsi sebagai pelarut atau cairan penyari dalam proses ektraksi

3.      Air berfungsi untuk memanaskan hasil ekstrak secara tidak langsung

Untuk mempermudah ekstrak daun kunyit, maka daun kunyit tersebut harus dipisahkan terlebih dahulu dari batangnya.

Dihasilkan daun kunyit tanpa tangkai daun yang akan diekstrak dengan metode perkolasi sederhana

2

Dipotong / diiris daun kunyit secara tipis agar mudah kering

Untuk mempermudah proses ekstraksi daun kunyit

Dihasikan daun kunyit yang sudah terpotong dan teriris halus sehingga memudahkan dalam proses ekstraksi

3

Daun yang telah dipotong/diiris kecil kecil, dikeringkan beberapa hari sampai benar benar kering

Untuk menjaga kestabilan senyawa pada daun kunyit yang akan diekstaksi

Dihasilkan daun kunyit yang sudah kering dan siap untuk diekstraksi

4

Disiapkan alat perkulator sederhana dengan menggunakan botol plastik bekas yang dibagi menjadi dua bagian

Untuk mempermudah proses ektraski perkolasi dengan menggunakan botol plastik bekas sebagai alat perkulator sederhana

Dihasilkan alat perkulator sederhana untuk perkolasi sederhana

5

Daun yang telah kering kemudian dimasukkan kedalam wadah yang telah disediakan kemudian daun yang telah dimasukkan kedalam wadah ditekan ke dalam wadah

Untuk mempermudah proses ektrasksi dan memastikan daun kunyit dalam wadah rapat dan hancur

Daun kunyit yang telah siap diekstrak

6

Ditambahkan etanol 70% sebanyak 250 ml kedalam daun kering secara perlahan lahan dan ditunggu sampai larutan etanol yang ada diatas daun sampai benar benar habis

Penambahan etanol 70% sebagai pelarut atau cairan penyari untuk mengekstraksi daun kunyit dan penambahan perlahan untuk memastikan simplisia tidak keluar dari perkulator

Daun kunyit mulai diekstraksi secara perlahan

7

Hasil ekstrak dari daun kunyit kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca lalu dimasukkan kembali ke dalam panci yang berisi air yang telah didihkan, kemudian ditunggu hingga temperatur mencapai titik didih pelarut dan diukur dengan termometer

Pemanasan secara tidak langgung untuk memekatkan hasil ekstraksi dan memastikan senyawa yang terdapat dalam hasil ekstrak tetap murni dan tidak terurai. Penggunaan suhu tiitk didih pelarut untuk menguapkan larutan etanol 70% yang digunakan sehingga hanya tersisa hasil ekstrak daun kunyit murni saja

Diperoleh hasil ekstraksi daun kunyit murni.

VII.    PEMBAHASAN

Modifikasi alat percobaan dapat dimaknai sebagai upaya manipulasi atau rekayasa peralatan dalam suatu percobaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang sama atau hampir sama dengan alat yang biasa digunakan pada percobaan. Tujuan dari upaya ini salah satunya untuk mengatasi ketersediaan alat. Selain itu, upaya ini sangat membantu dalam melakukan percobaan di rumah dengan bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita.

Berdasarkan pada video percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa pada proses ektraksi dengan cara perkolasi dapat dilakukan modifikasi pada alat percobaannya. Dalam percobaan ekstraksi perkolasi standar, alat yang digunakan yaitu perkulator yang berbentuk tabung dari kaca dan diletakkan pada sebuah statif sebagai tempat untuk meletakkan perkulator, sehingga pada bagian bawahnya diberikan Erlenmeyer untuk menampung hasil ekstraksi. Simplisia yang digunakan pada ekstraksi cara perkolasi standar yaitu batang kina. Wujud simplisia pada percobaan ekstraksi cara perkolasi standar yaitu serbuk, sehingga ketika dilakukan proses pemisahan atau pemecahan zat untuk mendapatkan ekstraknya menggunakan kertas saring. Dalam percobaan ini, kertas saring digunakan untuk menahan sari atau ekstrak serbuk dari batang kina yang dihaluskan agar tidak bercampur dengan larutan hasil ekstrak batang kina yang ditampung pada Erlenmeyer. Pada percobaan perkulasi standar, menampilkan cara menemperoleh ekstrak dari batang kina yang dilakukan melalui proses perendaman dan pemberian pelarut atau cairan penyari pada simplisa batang kina.

Pada video percobaan ekstraksi cara perkolasi sederhana, alat perkulator dimodifikasi dengan menggunakan botol plastik bekas. Dalam modifikasinya, botol plastik bekas dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas yang terdapat tutup botol dan bagian bawah botol yang akan dijadikan sebagai wadah penampung. Kemudian, pada bagian tutup botol diberi lubang sehingga hasil ekstraksi dapat menetes pada wadah penampung (bagian bawah botol plastik). Untuk menampung hasil ekstraksi, Erlenmeyer dimodifikasi dengan menggunakan bagian dasar dari botol plastik (bagian bawah botol plastik) itu sendiri, sehingga bagian dari botol plastik bekas digunakan seluruhnya. Modifikasi lain pada alat ini yaitu tidak memerlukan tempat penyangga alat perkulator sederhana, karena tabung perkulator sederhana dari plastik dapat tegak lurus pada botol badan plastik. Dalam proses ekstraksi cara perkolasi sederhana, simplisia yang digunakan adalah daun kunyit yang diiris tipis, sehingga tidak memerlukan kertas saring dalam prosesnya karena tidak simplisia tidak mampu melewati lubang yang diberikan pada tutup botol bekas.. Selain itu, pada video percobaan modifikasi ini, dalam proses pengolahan hasil ekstraksi digunakan termometer untuk mengukur suhu pemanasan dari pelarut etanol 70% yang digunakan pada proses perkolasi. Tujuannya agar mengetahui apakah pelarut etanol sudah benar – benar menguap sehingga hasil ekstrak daun kunyit yang didapatkan murni. Dalam proses pemanasannya, hasil ekstrak daun kunyit dipanaskan secara tidak langsung dengan menggunakan perantara air panas.

Dengan demikian, dari kedua video tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk membuat alat perkulator sederhana kita dapat memanfaatkan barang bekas seperti botol plastik. Dalam modifikasinya, alat yang dihasilkan jauh lebih sederhana daripada alat perkulator standar yang biasa digunakan. Selain itu, bahan yang digunakan untuk modifikasi alat perkulator ini juga tidak banyak, mudah didapatkan, murah serta mudah untuk dibuat dan dioperasikan oleh praktikan.

VII.    PERTANYAAN

1.    Pada ekstraksi cara perkolasi sederhana, dengan lubang tutup botol yang tidak terlalu besar masih perlukah penggunaan kertas saring apabila simplisia yang digunakan serbuk daun kunyit?

2.    Mengapa dalam pemanasan hasil ekstrak daun kunyit dilakukan pemanasan secara tidak langsung?

3.   Pada kedua video, simplisia dihancurkan atau dipotong menjadi bentuk yang lebih kecil. Jelaskan dengan singkat dan tepat, mengapa hal tersebut harus dilakukan dan berpengaruhkah pada hasil ekstrak?

VII.    KESIMPULAN

Berdasarkan kedua video percobaan tersebut, maka dapat disimpulkan :

1.    Teknik perkolasi merupakan teknik pemisahan atau pemecahan pada suatu zat sampel yang ingin didapatkan kandungan murninya dengan merendam zat tersebut lalu diekstrak dengan pemberian cairan penyari atau pelarut yang sesuai secara berulang sampai kandungan didapatkan semua dengan sempurna.

2.  Perkolasi dilakukan dengan cara menghaluskan simplisia, kemudian merendam simplisia dalam cairan penyari atau pelarut yang sesuai pada waktu tertentu dengan suhu kamar, lalu diekstrak dalam suatu alat perkulator dengan menggunakan pelarut secara berulang hingga diperoleh larutan hasil ekstrak yang sempurna.

3.   Modifikasi alat teknik ekstraksi perkolasi dapat dibuat menggunakan botol plastik bekas yang dibagi menjadi dua bagian, di mana bagian atas botol dengan tutup botol sebagai pengganti alat perkulator dan bagian bawah botol sebagai pengganti Erlenmeyer untuk menampung larutan hasil ekstrak.

VII.    DAFTAR PUSTAKA

Leba, Uron dan Maria, A. 2017. Buku Ajar Ekstraksi dan Real Kromatografi. Yogyakarta : Deepublish(https://books.google.co.id/booksid=x1pHDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=ekstraksi&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj1p43q2YLvAhVbfX0KHRyWBs4Q6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=ekstraksi&f=false, diakses pada 24 Februari 2021).

Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan. Vol. 7 No. 2 (https://media.neliti.com/media/publications/137566-ID-ekstraksi-pemisahan-senyawa-dan-identifi.pdf, diakses pada 24 Februari 2021).

Endom, Wesman. 1998. Percobaan Penggunaan Hasil Modifikasi Alat Ukur Dolok di Air. Buletin Penelitian Hasil Hutan. Vol. 16 No. 1 (https://media.neliti.com/media/publications/179715-ID-percobaan-penggunaan-hasil-modifikasi-al.pdf, diakses pada 24 Februari 2021).

Purwanto, Budi. 2009. Modifikasi Suatu Alat Agar Dapat Dipergunakan Sebagai Alat Demonstrasi atau Alat Eksperimen Fisika di Sekolah Menengah. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA (https://core.ac.uk/download/pdf/33510111.pdf. diakses pada 24 Februari 2021).

Dan, Ohayou. 2020. Ekstraksi Metode Perkolasi, https://www.youtube.com/ watch?v=APXzp5sSilo diakses pada 23 Februari 2021.

Sharing, Median. 2017. Ekstraksi Daun Kunyit dengan Metode Perkolasi Sederhana, https://www.youtube.com/watch?v=4Xfn6azz51Q, diakses pada 23 Februari 2021.

 

  

Komentar


  1. Perkenalkan saya Esra Oktapriani Gultom dengan nim A1C119059. Ijin menjawab pertanyaan no 2
    Dilakukannya pemanasan secara tidak langsung yaitu untuk memekatkan hasil ekstraksi daun kunyit dan memastikan senyawa yang terdapat dalam hasil ekstrak ini tetap murni dan tidak terurai.

    BalasHapus
  2. Perkenalkan nama saya : Elseria Afriyanti Togatorop, NIM : A1C119071
    akan menjawab pertanyaan no 1
    Dalam proses ekstraksi cara perkolasi sederhana, apabila simplisia yang digunakan adalah serbuk daun kunyit, maka tidak memerlukan kertas saring dalam prosesnya karena simplisia mampu melewati lubang yang diberikan pada tutup botol bekas.

    BalasHapus
  3. baiklah, saya Putri Mayang Sari akan menjawab no. 3 yakni mengapa simplisia harus diolah dalam bentuk yang kecil terlebih dahulu hal tersebut dikarenakan untuk memudahkan pelarut melarutkan sampel atau simplisia tersebut dengan semakin kecil ukuran simplisia semakin mudah untuk molekul pelarut melarutkan simplisia karena makinluas permukaan yang dapat dijangkau oleh pelarut

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "PEMBUATAN SIKLOHEKSANON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Ditimbang 55 gram padatan Kalium dikromat. Alat : 1.   Gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk menampung larutan yang digunakan pada percobaan 2.   Neraca berfungsi untuk menimbang massa dari bahan kimia yang akan digunakan pada percobaan ini 3.   Hotplate dan batang pengaduk magnet. Hotplate berfungsi sebagai pemanas dan batang pengaduk magnet mempercepat proses pengadukan agar larutan dapat homogen sempurna 4.   Termometer   berfungsi untuk mengukur suhu larutan 5.   ...

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B  DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 PERCOBAAN KE - 7 I.    JUDUL                         : Reaksi Keton II.   HARI, TANGGAL     : Senin, 05 April 2021 III.   TUJUAN                    : Berikut tujuan dari percobaan kali ini, yaitu : 1.   Agar dapat mengetahui reaksi pada senyawa keton. 2.   Agar dapat mengetahui penggolongan keton dalam senyawa hidrokarbon. 3.   Agar dapat mengidentifikasi senyawa keton. IV.   LANDASAN TEORI Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dengan gugus karbonil aldehide ad...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Diambil aseton dengan spatula dan dibakar di atas pemanas Bunsen, kemudian diamati perubahan yang terjadi pada sampel. Alat :  1. Copper bath berfungsi sebagai penangas air untuk proses pemanasan sampel keton 2. Pembakar Bunsen berfungsi sebagai pemanas sampel dan pemanas pada penangas air 3.   Tabung reaksi  berfungsi sebagai wadah sampel 4.   Rak tabung reaksi berfungsi sebagai penyangga tabung reaksi dalam proses pendinginan sampel 5.  P emegang tabung reaksi berfungsi untu...