Langsung ke konten utama

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : ANALISA KUALITATIF UNSUR – UNSUR ZAT ORGANIK

 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

"ANALISA KUALITATIF UNSUR - UNSUR ZAT ORGANIK"







SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN
A1C119050
REGULER B




DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021






Percobaan Ke - 1

VII.     Data Pengamatan

a.             Uji Perak Nitrat

NO

Prosedur

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan Prosedur

Hasil

1

Diambil sedikit ekstrak Lassaigne ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan sedikit HNO3 pekat menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi

 

Alat :

· Tabung reaksi digunakan sebagai tempat untuk menampung ekstrak Lassaigne dan bahan lain yang digunakan pada percobaan

· Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan HNO3 pekat

 

Bahan :

· Ekstrak Lassaigne berfungsi sebagai unsur yang mengandung logam Na yang bersifat reaktif

· HNO3 pekat berfungsi mengasamkan ekstrak Lassaigne

Esktrak Lassaigne digunakan sebagai unsur yang  mengandung logam Na reaktif untuk mengubah senyawa organik dari bentuk kovalen menjadi ionik. Penambahan HNO3 pekat untuk mengasamkan esktrak Lassaigne dan menguraikan natrium sianida serta natrium sulfida yang terbentuk selama fusi, ion sianida dan sulfida yang tidak terurai akan ikut beraksi dalam perak nitrat sehingga mengganggu pengujian.

 

Larutan tetap berwarna bening. Larutan mengalami perubahan sifat menjadi larutan asam yang disebabkan oleh penambahan HNO3 pekat.

2

Direbus isi tabung reaksi tadi dengan pembakar bunsen dan didinginkan, lalu ditambahkan larutan AgNO3

 

Alat :

· Pembakar Bunsen berfungsi untuk memanaskan larutan sehingga reaksi larutan campuran mencapai suhu yang tepat.

 

Bahan : Larutan AgNO3 berfungsi untuk mengendapkan unsur halogen

Perebusan dilakukan untuk membuat sampel mencapai suhu yang tepat dan agar sampel dapat bereaksi serta pendinginan dilakukan untuk menetralkan kembali suhu sampel yang telah bereaksi. Penambahan larutan AgNO3 berfungsi untuk mengendapkan unsur halogen yang terikat dengan ion perak dan setiap unsur halogen akan memiliki warna yang khas.

 

• Terbantuk endapan putih perak klorida pada larutan artinya sampel mengandung klor.

• Terbentuk endapan kuning pucat perak bromida  pada larutan artinya sampel mengandung brom

• Terbentuk endapan kuning perak iodida pada larutan artinya sampel mengandung iodida

 

3

Ditambahkan NH4OH ke endapan

Bahan : Larutan NH4OH berfungsi untuk menguji kelarutan unsur halogen.

 

Amonium hidroksida (NH4OH) digunakan untuk menguji kelarutan unsur halogen.

 

• Perak klorida larut dalam amonium hidroksida

• Perak bromida sedikit larut dalam amonium hidroksida

• Perak iodida tidak larut dalam amonium hidroksida

 


b.             Uji Karbon Disulfida

NO

Prosedur

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan Prosedur

Hasil

1

Diambil sedikit ekstrak Lassaigne ke dalam tabung reaksi, ditambahkan HCl encer dan ditambahkan  sedikit karbon disulfida

 

Alat :

· Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat menampung ekstrak Lassaigne dan bahan lain yang digunakan pada percobaan

 

Bahan :

· HCl encer yang berfungsi untuk mengasamkan ekstrak Lassaigne.

· Karbon disulfida berfungsi sebagai reagen yang akan membentuk lapisan terpisah di atas ekstrak Lassaigne

Esktrak Lassaigne digunakan sebagai unsur yang  mengandung logam Na reaktif untuk mengubah senyawa organik dari bentuk kovalen menjadi ionik. Penambahan HCl encer untuk menguraikan natrium sulfida yang terbentuk selama fusi, dan karbon disulfida digunakan sebagai reagen yang akan membentuk lapisan terpisah di atas ekstrak Lassaigne

 

Terbentuk lapisan terpisah di atas ekstrak Lassaigne. Hal ini karena adanya beda kelarutan pada larutan. Larutan juga mengalami perubahan sifat menjadi larutan asam yang disebabkan oleh penambahan HCl encer

2

Ditambahkan air klorin

Bahan : Air klorin berfungsi untuk menguji unsur halogen

 

Penambahan air klorin untuk menguji unsur halogen pada sampel yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.

 

Ekstrak sodium dibawahnya menjadi berwarna kuning dan larutan menjadi berwarna kuning keruh. Perubahan warna terjadi karena penambahan air klorin yang memberikan warna yang khas pada unsur halogen di sampel.

 

 

 

 

 

3

Dikocok larutan sampel di dalam tabung reaksi

 

Alat : Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat sampel agar saat pengocokan dapat bereaksi secara menyeluruh dan tidak tumpah.

Pengocokan dilakukan agar sampel dan reagen yang digunakan dapat bereaksi secara menyeluruh sehingga unsur halogen pada sampel dapat diketahui

 

• Jika mengandung bromin akan memberi warna orange pada lapisan karbon disulfida dan kuning terang di bawahnya

• Jika mengandung iodin memberi warna ungu pada karbon disulfida dan merah di bawahnya.

 

 

VIII.     Pembahasan

Berdasarkan pada tabel data pengamatan, agar dapat mendeteksi keberadaan unsur halogen pada sampel percobaan yang digunakan dapat dilakukan melalui uji perak nitrat dan uji karbon disulfida. Perbedaan dari kedua uji ini terdapat pada reagen yang digunakan. Pada uji perak nitrat, reagen yang digunakan adalah AgNO3 yang selanjutnya penambahan reagen ini pada sampel akan membentuk suatu endapan unsur halogen dengan warna yang berbeda – beda pada setiap unsur halogen yang dikandung pada sampel percobaan. Pada uji karbon disulfida, reagen yang digunakan adalah karbon disulfida yang selanjutnya penambahan reagen ini pada sampel akan membentuk lapisan terpisah di atas ekstrak Lassaigne, dan air klorin yang berfungsi untuk menguji keberadaan unsur halogen pada sampel percobaan dengan indikasi adanya perubahan warna sampel. Persamaan pada kedua uji yaitu sama – sama menggunakan ekstrak Lassaigne yaitu zat yang  digunakan sebagai unsur yang  mengandung logam Na reaktif untuk mengubah senyawa organik dari bentuk kovalen menjadi ionik. Logam Na digunakan untuk mendeteksi unsur halogen pada senyawa organik karena sifatnya yang reaktif. Penggunaan HCl dan HNO3 pada kedua uji untuk mengasamkan larutan Lassaigne dan menguraikan natrium sianida serta natrium sulfida yang terbentuk selama fusi, ion sianida dan sulfida yang tidak terurai akan ikut bereaksi dalam perak nitrat sehingga dapat mengganggu pengujian.

Dalam uji karbon disulfida, saat air klorin ditambahkan dalam larutan sampel pada tabung reaksi menghasilkan larutan berwarna kuning keruh dan ekstrak natrium yang berada di bawahnya akan berwarna kuning. Ketika dilakukan pengocokan, apabila larutan pada tabung reaksi berwarna orange dengan lapisan karbon disulfida berwarna kuning terang menunjukkan adanya unsur bromin pada sampel. Persamaan reaksi yang terjadi, yaitu :

Cl2 + 2 NaBr → Br2 + 2 NaCl

Selanjutnya, apabila larutan pada tabung reaksi ketika diberi air klorin dan dilakukan pengocokan menghasilkan larutan berwarna ungu dengan lapisan karbon disulfida berwarna merah menunjukkan adanya unsur iodin pada sampel.  Persamaan reaksi yang terjadi, yaitu:

Cl2 + 2 NaI → I2 + 2 NaCl

Berdasarkan hasil uji perak nitrat dan karbon disulfida yang dilakukan pada video, maka dapat diketahui bahwa pada sampel yang digunakan pada percobaan mengandung unsur halogen. Pada uji perak nitrat di video, sampel yang digunakan mengandung unsur halogen yaitu klorida, bromida dan iodida. Pada uji karbon disulfida di video, sampel yang digunakan mengandung unsur halogen yaitu bromida dan iodida.


IX.  Pertanyaan

1.             Apa yang akan terjadi apabila dalam melakukan uji perak nitrat dan uji karbon disulfida untuk menganalisa unsur halogen pada sampel tidak menggunakan asam?

2.             Mengapa dalam penambahan AgNO3 pada sampel setiap unsur halogen akan memiliki warna yang khas?

3.             Apakah air klorin yang digunakan untuk menguji unsur halogen pada sampel dapat digantikan dengan zat lain? Apabila bisa, sebutkan zatnya!


X.        Kesimpulan

Berdasarkan video percobaan yang telah diamati, maka dapat disimpulkan untuk mendeteksi unsur halogen pada suatu sampel dapat digunakan uji perak nitrat dan uji karbon disulfida. Dalam kedua pengujian tersebut, digunakan ekstrak Lassaigne yaitu suatu larutan yang mengandung logam Na reaktif untuk mengubah senyawa organik dari bentuk kovalen menjadi ionik sehingga unsur halogen menjadi lebih mudah untuk dianalisa keberadaannya dalam sampel yang digunakan. Dalam pengujiannya, setiap unsur halogen memiliki karakteristiknya masing – masing yang dapat digunakan untuk membedakan unsur halogen yang satu dengan yang lainnya.


XI.           Daftar Pustaka

Amritacreate. 2015. https://www.youtube.com/watch?v=lGcr_cUmzbY

Hutasoit, S.R., dkk. 2014. Distribusi Kandungan Karbon Organik Total (KOT) dan Fosfat di Perairan Sayung, Kabupaten Demak. Jurnal Oseanografi,Vol. 3 No.1. (https://media.neliti.com/media/publications/138716-ID-distribusi-kandungan-karbon-organik-tota.pdf, diakses pada 08 Februari 2021).

Setiawan, I.P.P.2015. Analisis Kualitatif Zat Organik (https://www.researchgate.net/publication/337887289_ANALISIS_KUALITATIF_ZAT_ORGANIK, diakses pada 08 Februari 2021).

Tim Kimia Organik I. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi : Universitas Jambi.

Yaqin, Nur dan Firdausi, R.N. 2017. Analisis Zat Organik pada Air Sumur Pantau di TPA Ngipik Kabupaten Gresik dengan Metode Permanganometri. Journals of Ners Community, Vol. 8 No.2. (http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=863883&val=13838&title=ANALISIS%20ZAT%20ORGANIK%, diakses pada 08 Februari 2021).





Komentar

  1. Izin menjawab pertanyaan no.1 perkenalkan saya Putri Mayang Sari A1C119056. Adapun sebelumnya uji tersebut ditambahkan asam untuk menguraikan natrium sulfida yang terbentuk selama fusi, nah jika tidak ditambahakan asam maka batrium sulfida pada ekstrak lassigne tidak akan dapat terurai.

    BalasHapus
  2. Ijin menjawab pertanyaan no 2. Perkenalkan saya Esra Oktapriani Gultom dengan nim A1C119059.
    Penambahan AgNO3 pada sampel berfungsi untuk
    mengendapkan unsur halogen yang terikat dengan ion perak dan oleh sebab itu setiap unsur
    halogen akan memiliki warna khas.

    BalasHapus
  3. Baiklah,saya Rara Akda Septian dengan nim A1C119095 ,akan menjawab permasalahan no 3
    Bisa . Zat yang digunakan yairu karbon .
    indikator keberhasilan dari identifikasi karbon (C) adalah timbulnya endapan pada dasar tabung reaksi berwarna putih yang menandakan bahwa terbentuknya senyawa CaCO3 karena adanya reaksi antara CO2 dan Ca(OH)2.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMBUATAN SIKLOHEKSANON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "PEMBUATAN SIKLOHEKSANON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Ditimbang 55 gram padatan Kalium dikromat. Alat : 1.   Gelas kimia berfungsi sebagai wadah untuk menampung larutan yang digunakan pada percobaan 2.   Neraca berfungsi untuk menimbang massa dari bahan kimia yang akan digunakan pada percobaan ini 3.   Hotplate dan batang pengaduk magnet. Hotplate berfungsi sebagai pemanas dan batang pengaduk magnet mempercepat proses pengadukan agar larutan dapat homogen sempurna 4.   Termometer   berfungsi untuk mengukur suhu larutan 5.   ...

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B  DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 PERCOBAAN KE - 7 I.    JUDUL                         : Reaksi Keton II.   HARI, TANGGAL     : Senin, 05 April 2021 III.   TUJUAN                    : Berikut tujuan dari percobaan kali ini, yaitu : 1.   Agar dapat mengetahui reaksi pada senyawa keton. 2.   Agar dapat mengetahui penggolongan keton dalam senyawa hidrokarbon. 3.   Agar dapat mengidentifikasi senyawa keton. IV.   LANDASAN TEORI Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang sama dengan gugus karbonil aldehide ad...

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : REAKSI KETON

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I "REAKSI KETON" SUCI ROHANA PUTRI TAMBUNAN A1C119050 REGULER B DOSEN PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2021 VII.    DATA PENGAMATAN No Perlakuan Fungsi Alat dan Bahan Tujuan Hasil Pengamatan 1 Diambil aseton dengan spatula dan dibakar di atas pemanas Bunsen, kemudian diamati perubahan yang terjadi pada sampel. Alat :  1. Copper bath berfungsi sebagai penangas air untuk proses pemanasan sampel keton 2. Pembakar Bunsen berfungsi sebagai pemanas sampel dan pemanas pada penangas air 3.   Tabung reaksi  berfungsi sebagai wadah sampel 4.   Rak tabung reaksi berfungsi sebagai penyangga tabung reaksi dalam proses pendinginan sampel 5.  P emegang tabung reaksi berfungsi untu...